Santri Tuna Netra itu Kini Berstatus Mahasiswa UGM

25 views

Keterbatasan fisik tak pernah menyurutkan semangat belajar Muhammad Irsyad. Santri Pondok Pesantren Bustanul Huda Malus, Solok, Sumatra Barat, yang menyandang tuna netra itu kini memulai kehidupan barunya sebagai salah satu mahasiswa Universitas Gajah Mada Yogyakarta. Cita-citanya bisa membawa perubahan bagi daerahnya.

Seperti perguruan tinggi lainnya, Pelatihan Pembelajar Sukses bagi Mahasiswa Baru (PPSMB) Universitas Gajah Mada berlangsung sejak Senin (7/9/2020) hingga Oktober mendatang. Kegiatan ini diikuti ribuan mahasiswa baru yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Salah satunya ialah Muhammad Irsyad, mungkin satu-satunya mahasiswa berlatar belakang santri yang menyandang tuna netra di situ.

Advertisements

Sebelumnya, Irsyad tercatat sebagai santri di Pondok Pesantren Bustanul Huda Malus. Di pondok ini, sembari mengaji, Irsyad yang mengalami kebutaan total sejak kecil juga bersekolah Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan Madrasah Aliyah (MA) di lingkungan pondok. Meskipun mengalami keterbatasan penghilatan, selama berada di pondok, Irsyad dikenal sebagai santri atau siswa yang unggul, dan selalu berprestasi.

Pimpinan Pondok Pesantren Bustanul Huda Malus, Buya Syarkawi, menjelaskan, selama mengikuti pembelajaran di pondok sejak tamat dari Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB) Golden Arm Padang Aro, Irsyad telah memperlihatkan banyak kelebihan dalam berbagai mata pelajaran. Artinya, keterbatasan dirinya yang buta sejak lahir itu tidak membuatnya patah semangat untuk belajar.

“Bahkan, ia mampu menyisihkan kawan-kawannya yang normal dalam belajar sehingga sering menjadi juara selama duduk di bangku MTs maupun MA di Ponpes ini,” terang Syarkawi. Maka, ia tak heran jika akhirnya Irsyad menjadi santri pertama dari lulusan pertama dari Pondok Pesantren Bustanul Huda Malus yang diterima di UGM.

Sebagai penyandang tuna netra, putra dari pasangan Jamuhur dan Dasniarti ini mengakui memang sering menemui kesulitan di dalam proses belajar  di sekolah, terutama dalam aktivitas belajar yang mengharuskannya menggunakan buku pelajaran.

“Untuk belajar tentu ada kesulitan-kesulitan tertentu, tapi saya ingin membuktikan kepada orang lain bahwa saya tetap bisa berprestasi walau ada keterbatasan fisik,” ucap bungsu dari enam bersaudara ini.

Halaman: First 1 2 3 Next → Last Show All

One Reply to “Santri Tuna Netra itu Kini Berstatus Mahasiswa UGM”

Tinggalkan Balasan