SEHELAI RAMBUT SETAJAM MAUT
—mengenang Mahsa Amini
tetapi di kotamu, mahsa
maut menyelinap di sela rajut
benang kerudungmu
sehelai rambutmu menyembul
menyusup masuk di antara dogma agama
semisal kita meraba ulang, mahsa
demi apa kematian harus didatangkan
sedang kita tak benar paham sebaris sabda?
moral menjelma jalan searah
satu pengguna melewati pun tak
di kotamu sehelai rambut menjelma neraka
dan kerudungmu jadi bahan bakarnya dan bukankah
tak ada yang boleh dimaklumi dari muncrat darah?
di sini di luar segalanya, mahsa, tangis tak hanya
kita yang bisa mendengarkan.
2022.
ODE UNTUK FAJAR MASRURI
merantaulah. biarkan waktu
membawamu pergi ke kota baru
dan mengajarimu bagaimana menjadi
lelaki yang bisa disebut sejati.
barangkali di hadapanmu tak lagi
ada peluk bunda atau petuah bapa,
ketahuilah bahwa hari depan
hanya kau yang bisa merangkainya:
bahwa harus melewati takut untuk berani,
harus melewati setan untuk sampai
kepada tuhan, harus melewati susah
untuk hari depan yang wah.
kepalkan tanganmu, kuatkan kakimu,
dan terus berjalanlah!
PERONDA
—buat MB Fikrul Fahmy
di hadapan komputer
bunyi tuts lebih nyaring
dari riuh alarm dan dengkur.
dan di sana geleng kepala ialah
putar kipas, kepadanya
ia berkata, “istirahatlah!”
pada ceruk matanya
segelas kopi telah jadi insomnia
yang terpaksa tabah dinikmati.
ia bukan pekerja dan
gaji adalah yang alpa dari minta
sebab sami’na lebih utama.
2022.
MENUJU-MU
menujumu adalah perjalanan jauh yang kutempuh
perlu kukaji berulang kali rambu-rambu di kanan kiri
perlu kuukur kedalaman-tebal kanan kiri gawir jurang.
telah kutanggalkan jubah kecewa dan sedih
yang mungkin bakal membuatku ditolak penjaga.
telah kusiapkan jembar dada untuk segala cinta.
barangkali menujumu adalah memasuki ruang
terdalam di sunyi jantungku, pada segala gulita
kubawa kau menujunya!
2022.
SEBENING GANIH
serupa pertama air matamu jatuh
tanda runtuh cinta pertamamu
sebulir bening air di bawah matamu
tanda cinta tak selalu soal memiliki
maka barangkali kauraba jauh
di kedalaman sunyi jantungmu
kesedihan serupa bahasa ibu
yang paling benci putus asa
di antara kedua matamu
hari depan membentang
sebening ganih dan memintamu
meninggalkan segala sedih!
2022.
SEBUAH YANG MUNGKIN YANG TAK DIKENALI
mungkin air matamu telah biasa
tetapi dalam ingatan, diam-diam
ia jadi puisi yang gemar bermain bunyi
melambai sebagaimana penumpang
ketinggalan kereta. meraung seperti
seorang anak kecil ditinggal ibunya.
mungkin kesumat telah lama menambat
di suwung jantung hingga tak kaukenali
bahwa tangga pertama menuju wuwung cinta
adalah kesedihan. jika dadamu masih bisa diraba
maka ketahuilah, di sana cinta dibungkus duka.
2022.