PESONA LAILATUL QADAR
Pada malam-malam hening samudra
Pada semesta dengan sejuta warna
Kini kupasrahkan sujud pada sang esa
Hingga aroma malam seribu bulan tiba
Biarkan toa di langit menggema
Menyertai lusuh sajadah jingga
Sebab memburu malam penuh pahala
Seperti mencari ikan di perairan Malaka
Ya pada banyak masjid orang i’tikaf
Bermekaran seperti bunga kasturi
Baunya harum semerbak wangi
Hingga abadi menusuk relung hati
Mungkinkah ramadan kini
Raga bisa membelai malam
Malam yang di tunggu jutaan insan
Ataukah hanya terdiam pada harapan
Seperti jilid ramadan berlalu silam
Biarlah Istiqomah mereguk karomah
Hingga lembaran ramadan punah
MENJELANG KEMENANGAN
Detik jam terus berlalu
Punah abadi bersama waktu
Bulan Ramadan hampir menyelam
Cahayanya mulai pudar pamit ke peraduan
Sementara itu, raga mulai tak bersemangat
Ketika malam kemenangan semakin dekat
Bukan karena malam berganti kelabu
Kadang suara nafsu terus menggebu
“Sebentar lagi kemenangan tiba
Sudah cukuplah ibadahnya”
Bisikan tersebut bergema di telinga
Terus bising dari pagi hingga senja
Barang siapa yang mendarat sempurna
Pasti hatinya suci sampai bulan baru tiba
RENYAH SENYUM BIDADARI
Teruntuk; Qonita Zakiatun Nahla
Kira-kira tiga belas bulan almanak berjatuhan
Purna bersama sejuta riah riuh kenangan
Tepat waktu itu pula engkau dilahirkan
Dengan iringan tangis kebahagiaan
Kini engkau sudah belajar bicara
Meski belum dimengerti manusia
Tapi raga ini bungah tak terhingga
Seperti gelombang ceria lautan
Tercipta hamparan pasir keindahan
Nak..Bisakah engkau menjadi bintang
Membersamai bulan menghiasi petang
Tinggi menjulang menebarkan cahaya
Hingga lenyap matahari tiba
Tetap riang nak, meski terjal
Sebab tuhan menciptamu dengan sejuta keindahan
Ramadhan,١٤٤٥H
ALARM LEBARAN
Kring kring Sukma kembali terbangun
Membawa harapan dari sifat termenung
Satu bulan merangkai bunga cerita
Kadang berduri sampai luka
Kadang harum batang daunnya
Semuanya kembali kepada ranting
Risalah ramadan lahir hingga guling
Musholla Al Kamali,2024