SEPAGI DI BRASTAGI
Sepagi ini di Brastagi, Kekasih
Kau akan melihat toko-toko
dari masa lalu
yang menjajakan banyak kenangan
dengan apa kau akan menukar rindu
Jalan di sini adalah deret kenangan
dari mana orang berasal
pada apa orang beramsal
dan kau akan menemu waktu
yang setia menunggu
Tapi saat berpaling ke lereng-lereng bukit
Kau akan melihat orang-orang berbaris
menanam harapan, menanam impian
pada buah-buah di antara rimbun dedaunan
pada siapa kau akan berutang hidup
Brastagi selalu sepagi ini, Kekasih
Belum jauh beranjak dari malam hari
Belum tersengat terik matahari
Kau dan waktu bisa saling menunggu
PADA SEBUAH KURUN
Kelak pada sebuah kurun, Cintaku
kita akan pernah berdiri di pucuk-pucuk gunung
akan mengatakan sebanyak yang pernah kita janjikan
akan menceritakan sepanjang yang pernah kita daki
pada senja
pada purnama
Tapi pada ketinggian pucuk-pucuk itu, Cintaku
pagi selalu datang lebih dini
ketika belum semua yang pernah kita janjikan terkatakan
ketika belum semua yang pernah kita daki terceritakan
pada senja
pada purnama
Kelak pada sebuah kurun, Cintaku
kita akan bersandar pada tunas-tunas mimpi
tapi seperti senja seperti purnama
pagi tak pernah menjadi titik henti
: ia cuma sebuah titik ganti
: ia cuma sebuah tanda
Tunas-tunas itu akan berganti
tunas-tunas itu akan layu
pada sebuah kurun, Cintaku
Kelak pada sebuah kurun, Cintaku
akan selalu ada yang tak terkatakan
yang tak terceritakan
tapi tak pernah bisa kita lupakan