Syiar Ramadhan di Masjid UI

25 views

Sore itu, Sabtu (25/3/2023), cuaca diliputi mendung, setelah hujan deras mengguyur kampus Universitas Indonesia (UI) Depok. Namun gerimis yg turun tidak menyurutkan animo mahasiswa dan civitas akademika UI untuk hadir di masjid Ukhuwah Islamiyah, kampus UI Depok, untuk menyemarakkan acara Syiar Ramadhan yang diselenggarakan oleh pengurus masjid.

Acara dibuka dengan penampilan hadrah dari Pondok Pesantren Al-Hikam, Kukusan, Depok yang melantunkan beberapa syair selawat. Setelah itu tampil Dr Ngatawi al-Zastrouw,  Kepala Makara Art Center UI, memberi tausiyah budaya.

Advertisements

Acara ini dibuka oleh Ketua Masjid Ukhuwan Islamiyah kampus UI Depok, KH Ahmad Solechan. Dalam sambutannya, KH Solechan menyampaikan bahwa masjid Ukhuwah Islamiyah telah menyelenggarakan berbagai kegiatan, baik dalam bentuk kajian Islam, gerakan sosial  maupun gelar budaya. Semua ini dimaksudkan untuk menanamkan nilai-nilai Islam yang rahmatan lil alamin dan menumbuhkan sikap moderat, kreatif, dan inovatif dalam beragama.

“Alahamdulillah kegiatan yg diselenggarakan masjid Ukhuwah Islamiyah kampus UI Depok mendapat respons positif dari masyarakat. Namun demikian, kami tetap mengajak civitas akademika UI untuk tetap intens berpartisipasi agar lebih syiar,” kata KH Solechan.

Acara pembukan Syiar Ramadhan masjid Ukhuwah Islamiyah kampus UI ini juga dihadiri oleh Staf Khusus Menteri Agama bidang Komunikasi dan Media, Prasetyo Wibowo, Kakankemenag Kab Bogor H Syukri Ahmad Fanani, beserta ratusan jamaah dari civitas akademika UI dan masyarakat.

Sementara itu, dalam tausiyahnya, Dr Zastrouw menyatakan bahwa syiar Ramadhan merupakan bentuk ibadah ghairu mahdlah, yaitu ibadah yg tidak ada perunjuk pelaksanaan dan teknis secara jelas dalam nash (teks). Ibadah jenis ini memberikan ruang bagi umat Islam untuk melalukan inovasi. Para ulama, khususnya ulama Nusantara, telah memberikan contoh dalam melakukan inovasi dalam ibadah ghairu mahdlah ini sebagaimana tercermin dalam tradisi halal bi halal, buka bersama, imsak dan sejenisnya, termasuk pelaksanaan syiar Ramadhan

Selanjutnya, Zastrouw menyatakan, nelalui inovasi kreatif seperti ini ajaran Islam dapat diterima dengan mudah dan penuh suka cita oleh bangsa Nusantara hingga lestari sampai saat ini.

Halaman: 1 2 Show All

Tinggalkan Balasan