TAMBANG HATIKU SAYANG
Jika kau mau menggali
kekayaan Ibu Pertiwi
Tambanglah hatiku, Sayang
Jangan buminya
Sebab ketika kau mengebor bumi
Kau juga mengoyak-ngoyak rahimnya
Maka kau takkan sanggup
Menguras air matanya
Sebab ketika kau menggangsir bumi
Kau juga mencacah-cacah tubuhnya
Maka kau takkan sanggup
Menyembuhkan luka-lukanya
Maka, jika kau mau menggali
kekayaan Ibu Pertiwi
Tambang saja hatiku, Sayang
Sampai relung terdalamnya
Sebab di sana tersimpan
Berlapis-lapis puisi
Sebab aku punya hati
Yang lebih jembar dari bumi
Tepi Sungai, 2024.
ISTANA PASIR
Selamat datang di istana kita, Sayang
Meski kita tahu bahwa istana
Kita adalah fatamorgana
Dari tanganmu, tanganku
Butiran-butiran pasir kita rengkuh
Ditumpuk menggunuk
Mungkin lebih tinggi dari pucuk Semeru
Yang jauh
Yang diselubung kelabu
Arak-arakan abu
Tapi kita bisa tertawa
Bisa membangun istana
Bisa membangun kuasa
Dari butiran-butiran pasir yang tersingkir
Ke pinggir-pinggir ombak terakhir
mengalir
Selamat datang di istana kita, Sayang
Sekarang kita punya istana
Sekarang kita punya kuasa
Sampai gelombang laut menyapunya
Al Hikam, 2024.