TARIAN UDARA

BIJI KOPI

1//
Kutanggalkan kelopak kopi
Agar mata hati lebih lekat pada daun hakikat
Yang gugur berserakan, terbaring sunyi
Pada punggung syariat

https://www.instagram.com/jejaringduniasantri/

2//
Kusangrai hitam biji imannya
Pada huruf ta’
Menguarkan aroma tasamuh
Menyeruak pada luka
Yang tak kunjung sembuh

3//
Kuseduh manis pengetahuannya
Pada cangkir ihsan
Kutinggalkan ampas
Pada tatakan retak,
Biarlah berserak
Di antara puing-puing terak

4//
Kutanam kembali sulbi zarah
Di atas tanah yang menciumi sajadah
Tumbuhlah pepohonan arif,
Dahan dan ranting mengangkat harakat
Yang selama ini terkubur dalam busur

Malang, 6-7 Agustus 2025.

SEEKOR BURUNG

Paruh burung menusuk mata langit
Sembab oleh kabut awan
Ditelusupnya pepohonan rindang
Sesekali bertamu pada meja petani
Yang terbelalak di naungan saung
Terhidang butir padi, biji jagung,
mata cabai, dan daun yang menjuntai
dikecupnya kuncup caping
yang basah oleh nasib
menakar hidup di antara sulbi
dan zarah yang ditancap
berputar menggelepar di pematang sawah
mematuk tanah sembari menyanyikan
lagu paceklik.

leher cangkul tercekik-cekik
leher berdasi menyanyikan kidung.”
 
sayap burung meraih tangan gadis di kebun kopi
dielus dan diendusnya tangan yang sepi
memasukkannya dalam karung
yang penuh kisah murung

lalu terbang mengudara
mengangkangi serbuk kayu
yang berhambur
beriring bising gergaji

memagut biji jagung
yang terbaring di depan angkring
s’orang nenek tua
yang suaranya sudah tak nyaring

mengelilingi pasar, sesekali kesasar
menabrak pria yang mengayuh sepeda
menjajakan putu ayu

mengintip mata bocah

Halaman: 1 2 Show All

Tinggalkan Balasan