Bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Fakultas Islam Nusantara Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (Unusia) berencana menggelar Simposium Internasional bertema “Kosmopolitanisme Islam Nusantara” pada 30-31 Agustus 2021.
Simposium ini akan digelar secara hybrid ini, yaitu luring dan daring. Kegiatan luring akan dilaksanakan di Galeri Nasional Indonesia, Jalan Medan Merdeka Timur, Nomor 14, Gambir, Jakarta Pusat. Sedangkan, kegiatan daring digelar secara virtual melalui Zoom.
Menurut Dekan Fakultas Islam Nusantara Unusia Ahmad Suaedy, dalam Simposium Internasional ini akan dibahas isu-isu strategis seputar Islam Nusantara yang jarang diperhatikan oleh berbagai pihak, yaitu meliputi kosmopolitanisme bangsa Nusantara prakolonial melalui jaringan intelektual dan spiritual, maritim, dan rempah.
“Kegiatan ini dalam rangka usaha untuk menyadarkan masyarakat Nusantara dan Indonesia, juga masyarakat internasional, akan kekuatan masyarakat Nusantara dan bangsa Indonesia, bukan hanya dalam mengarungi lautan dan dunia, melainkan juga dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan tradisi spiritual,” ujar Ahmad Suaedy, Kamis (22/7/2021).
Dengan simposium ini, lanjutnya, perdebatan tentang Islam Nusantara bukan lagi hanya terjadi di media sosial, pidato-pidato, dan khotbah-khotbah melainkan juga dalam dunia akademik dan penelitian.
“Kita hendak mendorong perdebatan yang berbasis argumentasi keilmuan yang bisa dipertanggungjawabkan, bukan hanya asal mencet gawai dan suara pidato,” kata Suaedy.
Setidaknya ada Sembilan topik yang akan dikaji secara mendalam simposium ini. Yaitu, Perempuan di Jalur Rempah Nusantara; Jaringan Spiritual dan Intelektual di Jalur Rempah; Bandar, Pelabuhan, dan Muara Sungai; Manuskrip Rempah-rempah Nusantara di Eropa dan Timur Tengah; Dialog antara Islam dan Sistem Kepercayaan Lain; Penyebaran Pesan Suci: Perubahan Pola Pendidikan Islam; Manuskrip dan Negosiasi Budaya di Jalur Rempah; Pencarian Metodologi-metodologi Kreatif pada Keilmuan Sosial dan Humaniora; dan Transmisi Tradisi Oral di Kalangan Masyarakat Nusantara di Jalur Rempah.
Simposium ini akan menghadirkan pembicara-pembicara utama dari pakar dan peneliti yang berasal dari berbagai negara. Di antaranya, KH Said Aqil Siroj (Ketua Umum PBNU), Nadiem Anwar Makarim (Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi), H Maksoem Machfudz (Rektor Unusia), Ahmad Suaedy (Dekan Fakultas Islam Nusantara Unusia), R Michael Feneer (Guru Besar Humaniora di Pusat Studi Asia Tenggara Universitas Kyoto, Jepang), Azyumardi Azra (Guru Besar Sejarah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta), Hilmar Farid (Direktur Jenderal Kebudayaan, Kemendikbud Ristek), Peter Carey (Pengajar Sejarah di Universitas Indonesia), Oman Fathurahman (Guru Besar Filologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta), Elaine van Dalen (Universitas Columbia, Amerika Serikat), Susanto Zuhdi (Departemen Sejarah Universitas Indonesia), dan Sonny Chr Wibisono (Pusat Penelitian Arkeologi Nasional).