MEMBASUH KALBU
Di dalam hati yang suci
Aku ingin beribadah
Menimba dosa yang karam
Sebab jiwaku berlubang
Iman adalah perekat
Paling lekat
Di setiap keadaan yang sukar
Bila nafsu berakar
Riau, 2021.
RASA-RASA BEBERAPA RASA-RASA
Jatuh cinta
Akan menuai bahagia
Bila berpisah
Akan menuai pedih
Bila terpaksa
Akan menuai siksa
Bila tiada rasa
Akan menuai sia-sia
Bila berjarak
Akan menuai rindu
Bila pergi
Akan menuai pilu
Akibat setiap rasa;
Adalah cinta dan benci—derita dan bahagia
Mereka sepasang takdir
Yang tak pernah berpisah
Riau, 2021.
KENANGAN YANG KEKAL
Tak ada lagi dapur yang berdebu
Ketika ibu meniup bara
Dengan sepotong bilah bambu
Untuk menciptakan menu
Sebagai pelengkap bahagia
Meski banyak gusar di dada
Suka cita
Tak boleh lesap
Seperti asap yang lenyap
Di tungku
Kami kehilangan tawa
Setiap api yang menyala
Ada kebahagiaan yang terbakar
Ingatan meniup bara kesedihan
Bersama lenyapnya kayu
Lenyap pula harapan itu
Kepergian tak bisa dijemput
Yaitu kehilangan yang tak kembali
Sebuah luka yang mengaliri
Sepanjang ingatan menggali rindu
Kenangan akan terkenang
Pada ibu yang telah pulang
Riau, 2021.
LAKON DALAM SEMESTA
Kita adalah tokoh dalam cerita
Semesta yang menulisnya
Sedangkan takdir adalah naskahnya
Tuhan sutradara paling sempurna
Terkadang kita ingin menjadi itu
Namun peran menjadikan kita begitu
Sebab, setiap peristiwa
Seperti perasaan cinta
Ia juga ingin bertempat pada yang tepat
Mantap neng Riska