MBAH MAR
seharusnya dia bisa
lebih angkuh dari waktu
di depan nyala tungku
di ambin lawasan itu
dengan daun pisang
dengan parutan kelapa
dia masih menyumbang
beberapa tawa buat dunia
ramadhan kali ini
mbah mar masih melipat daun
membungkus rasa lapar
mbah mar masih memarut kelapa
menghancurkan kebingungan
tungkunya tetap menyala
meski kayu bakarnya kurus kering
mbah mar akan terus menyala
dan memilih rendah hati pada waktu
meski sekali lagi, harusnya
ia bisa lebih angkuh dari waktu
Wonokromo, April 2022.
BESOK PUASA
1/
Tintin bersemangat
menyambut hari pertama ramadan
menyambut sahur pertamanya
“Tintin mau lauk telur mata sapi,
minum susu indomilk warna putih,
terus juga kerupuk…”
2/
Tidak ada pergantian jam
yang terluputkan dari perhatian
Tintin bersemangat
menghitung mundur waktu
menuju teriakan, “Sahuuur! Sahuur!”
“Tintin harus tidur, sayang.
Sudah terlalu larut malam.
Nanti Tintin bisa sakit.”
Tintin tak bisa tidur sama sekali
kantuk pun ciut di hadapan
gelora api semangatnya
3/
“Ibu, Tintin senang sekali.
Apakah ibu tidak senang juga?”
Ujung jari Tintin mengetuk
dagu dengan ringan
“Tentu saja ibu juga senang.”
Sambil melompat-lompat
dua tangan Tintin memegang erat
jam dinding berusia 5 tahun
“Malam ini jangan tidur ya, Bu.
Kita tidur besok pagi.”
Wonokromo, April 2022.
HUSNUL KHOTIMAH
1/
hanya sunyi yang terekam
oleh ruang sempit persegi
tempatmu melepas lelah
tarikan napasmu berat
seolah ditahan seribu binaraga
dicekal seribu polisi nakal
degup jantungmu melemah