Mengakhiri bulan Syakban tahun ini, mahasantri Ma’had Aly Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo, Situbondo, Jawa Timur menyelenggarakan Ngaji Manhaj Nahdlatul Ulama (NU).
Ngaji yang dilaksanakan di serambi musala Ma’had Aly Sukorejo ini mengambil waktu sepuluh hari di akhir bulan Syakban. Kegiatan ini dimulai pada hari Rabu malam Kamis (19/02/2025) sampai Jumat (28/02/2025) pekan depan.

Kegiatan ini diikuti seluruh mahasantri Ma’had Aly Situbondo, baik dari Marhalah Ula maupun Marhalah Tsaniah. Meskipun jadwal pengajian padat, namun tidak menyurutkan semangat para mahasantri untuk mengikuti kegiatan tersebut.
Kegiatan yang diinisiasi oleh Dewan Mahasiswa Ma’had Aly Situbondo ini diisi dengan pengajian kitab Syarh Lathif oleh Katib Ma’had Aly Situbondo, Ustaz Khairuddin Habziz. Kitab tersebut merupakan karangan Ustaz Khairuddin sendiri, yang mengulas atau mensyarahi Muqaddimah Qanun Asasi dan 40 hadis Nabi yang disusun oleh KH Hasyim Asy’ari atau Mbah Hasyim.
Sebagai rangsangan pengajian, Ustaz Khairuddin menuturkan bahwa prinsip dasar NU tidak disampaikan secara gamblang oleh KH Hasyim Asy’ari, melainkan beliau menyampaikan dengan isyarat. Di antara isyarat Kiai Hasyim adalah dengan menukil ayat-ayat Al-Qur’an yang memiliki relevansi terhadap prinsip dasar NU.
Dengan demikian perlu kiranya mengulas makna Muqaddimah Qanun Asasi yang berisi ayat-ayat Al-Qur’an tersebut. Tujuannya supaya warga NU mudah memahami maksud isyarat yang disampaikan KH Hasyim Asy’ari.
Selain itu, Ustaz Khairuddin juga menekankan pentingnya ngaji Muqaddimah Qanun Asasi, agar para pengurus serta warga nahdliyin tidak melenceng dari prinsip dasar NU.
“Apa pentingnya ngaji Muqaddimah Qanun? Supaya pas ketika jadi pengurus NU tidak melenceng,” ujarnya.
“Apalagi kalau sudah dekat pemilu, semuanya seakan-akan menjadi simpatisan NU, biasanya tidak hadir kegiatan NU menjadi hadir, eh ternyata nyaleg. Namun ketika sudah jadi, NU-nya ditinggal,” lanjutnya.