Al Kindi dan Gagasan Filsafatnya

234 views

Al-Kindi merupakan filusuf pertama yang diakui oleh ahli filsafat Islam. Ia lahir di Kufah dan wafat di Baghdad. Ia hidup pada zaman kejayaan Dinasti Abbassiyah. Ia termasuk dari golongan kaum terpandang. Ayahnya merupakan salah seorang yang masuk dalam birokrasi pada waktu itu dan menjabat sebagai gubernur

Perjalanan kehidupan Al-Kindi mengalami beberapa tantangan. Ia mengalami kekejaman dan penyiksaan yang dilakukan oleh kaum bangsawan religius yang ortodoks dikarenakan pemikirannya dianggap bidah.

Advertisements

Meskipun ia hidup di zaman kekejaman itu, semangat Al-Kindi tisak surut. Ia masih menulis beberapa karya tulis yang membahas mengenai metafisika sampai kepada teologi. Ada beberapa karya Al-Kindi yang sangat terkenal, salah satunya yaitu al Falsafat al-Ula yang membicarakan mengenai metafisika dan al-Ilmu al-Ilahi membicarakan mengenai teologi

Menurut Al-Kindi, definisi filsafat adalah pengetahuan tentang hakikat segala sesuatu dalam batas-batas kemampuan manusia. Dalam filsafatanya, ia merelasikan antara pengetahuan bayani dan burhani.

Al-Kindi, disamping seorang filusuf, juga merupakan seorang penulis, penerjemah buku-buku asing, baik itu yang berasal dari Yunani atupun India. Ia juga terkenal sebagi ahli logika, ilmu hitung/aritmatika, musik, astronomi, medis, astrologi, dialektika, psikologi, politik, dan meteorologi.

Filsafat Al-Kindi

Dalam filsafat Al-Kindi, di samping berlandaskan wahyu (bayani), ia juga bertumpu pada prosisi filosofis/akal (burhani). Menurut Al-Kindi, filsafat adalah ilmu yang membicarakan sebab dan akibat, mencari sebab pertama dari semua realitas yang ada.

Filsafat adalah ilmu dari segala ilmu serta kearifan dari segala kearifan[1]. Filsafat juga bertujuan untuk memperkuat kedudukan agama yang merupakan kebudayaan dalam Islam. Dalam hal ini Al-Quran dan hadis merupakan sumber hukum dari Islam yang membutuhkan pemahaman yang metodis, radikal, universal, koimperehensif, bahkan sistematis.

Tentang Tuhan

Dalam buku pemikiran filusuf muslim dari masa ke masa, menurut Al-Kindi, Tuhan itu tidak mempunyai hakikat secara juz’iyyat atau anniyah (sebagian), maupun hakikat secara kulliyah atau mahiyyah (keseluruhan). Tuhan juga tidak spesies atau genus. Akan tetapi, Tuhan adalah khalik yang pertama (al-Haq al-Awwal) dan yang tunggal (al-Haqq al-Wahid). Dalam filsafat Al-Kindi, ia memadukan antara filsafat Yunani dan Islam yang disesuaikan dengan informasi dalam al-Quran. Menurut Al-Kindi, alam semesta ini disebabkan oleh sebab yang jauh (‘illat ba’idat ilahy) yakni Allah.

Halaman: First 1 2 3 Next → Last Show All

Tinggalkan Balasan