Raudatul Athfal sebagai lembaga pendidikan anak usia dini memiliki peran penting dalam perkembangan serta pembelajaran agama Islam. Raudaltul Athfal memberikan pendidikan kepada anak-anak agar kelak saat dewasa mereka menjadi orang muslim yang bertakwa kepada Allah SWT, memiliki akhlak mulia, kecerdasan, pengetahuan, keterampilan, dan sebagainya. Sebagai lembaga pendidikan, Raudaltul Athfal turut bertanggung jawab dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dan juga kelangsungan tradisi Islam dalam kehidupan masyarakat.
Raudathul Athfal atau yang biasa disingkat RA, adalah salah satu bentuk satuan pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal di bawah naungan Kementerian Agama Republik Indonesia, pada Pendidikan Madrasah dan Pesantren.
Seperti yang dijelaskan dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pada dasarnya pendidikan mendorong manusia mengembangkan potensi dirinya sehingga mampu menghadapi setiap perubahan yang terjadi akibat adanya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan adanya teknologi yang semakin maju dan berkembang, diharapkan proses pembelajaran akan lebih baik dan semakin memudahkan murid dalam belajar.
Untuk mencapai tujuan tersebut dibutuhkan sebuah metode atau cara dalam pembelajaran yang akan memudahkan anak-anak untuk memahami mata pelajaran yang diberikan. Salah satunya adalah dengan adanya media. Dalam pendidikan, media diartikan sebagai alat (sarana) komunikasi atau perantara yang digunakan dalam proses pembelajaran dan pengajaran.
Salah satu media yang dapat diterapkan adalah animasi. Animasi dapat digunakan untuk membantu guru dalam menjelaskan materi pembelajaran. Melalui animasi tersebut, anak-anak akan lebih mengerti dan dapat memahami pelajaran yang diberikan oleh guru. Selain itu, anak-anak akan lebih termotivasi untuk mengikuti pembelajaran yang menarik.
Proses pembelajaran lewat animasi bisa menjadi pilihan utama untuk anak. Metode ini menghadirkan pembelajaran bagi anak belajar sambil bermain dan bermain sambil belajar.
Mengajarkan anak tentang ilmu agama Islam dan penerapannya tidaklah mudah. Ada banyak kesulitan yang dihadapi oleh guru dalam pembelajaran, beberapa di antaranya adalah, pertama, anak-anak lebih cenderung kesulitan dalam menghafal pelajaran seperti menghafal surat-surat pendek, tajwid, dan doa sehari-hari.
Kedua, anak-anak cenderung memiliki tingkat perhatian yang terbatas sehingga mereka sulit fokus ke pelajaran. Ketiga, pelajaran agama Islam seringkali sulit dipahami oleh anak-anak.
Di sinilah peran media animasi sebagai metode pembelajaran agama Islam sangat penting. Animasi yang memiliki daya tarik gambar dan suara yang kuat diharapkan mampu membuat anak-anak lebih tertarik dalam belajar agama Islam. Dengan menggunakan animasi yang tepat, materi pembelajaran yang sulit dapat disampaikan dan dipahami oleh anak-anak.
Ada banyak animasi pembelajaran agama Islam yang dapat ditemukan di berbagai media sosial, salah satunya Youtube. Sebagai contoh, vidio animasi Murottal anak, animasi belajar membaca huruf Hijaiyah, lagu anak Islami, serta berbagai film animasi seperti, film Omar dan Hana, Nussa, Learn with Zakaria, dan animasi lainnya.
Pembelajaran menggunakan animasi akan memberikan pengalaman baru yang menarik dan menyenangkan bagi anak-anak. Selain itu, animasi dapat memotivasi anak-anak dengan konten yang menarik dan menyenangkan, seperti menghadirkan cerita, lagu, permainan, dan sebagainya. Dengan begitu, diharapkan akan meningkatkan minat serta semangat anak-anak untuk terus belajar.