API SEJARAH
Api berkobar
di sepanjang ketabahanmu;
menapaki kelok, kerikil
dan taman-taman gersang.
Api tak leleh
Dalam rengkuhan hatimu yang kukuh
meraba tiap-tiap warna perintahNya
Cintamu yang bagai nektar bunga
meluruhkan segala ragu,
melipur dahaga yang perih
Saat tangis bayimu
memecah penjuru suaka,
dentaman kakimu menempuh
pintu-pintu kesabaran dengan
tetes peluh dan percaya penuh.
dari lunglainya kaki Ismail
Ia hadirkan mata air
mengalir, mengalir
menyegari jalan hati umat manusia,
menjadi doa-doa panjang,
melintasi zaman dan peradaban.
Malang, 2023.
JIWA TERKASIH
Tiada yang benar-benar kauharapkan,
Kau rengkuh perintah Tuhan,
memeluk jiwa terkasih
sembari meneguhkan hati pada belati
Seketika, Ia terbangkan segala derita dan kesedihan
pada seekor domba.
Ia mengasihimu begitu dalam, begitu tak terhingga.
Malang, 2023.
HATI YANG TERANG
pada hati-hati yang terang,
rintik menabahkan diri,
cinta membiak di selaput kaki
yang tiada henti menyemak,
bersidekap pada kebesaran Ilahi
doa-doa pendahulu menyala
menaungi kita hingga saat ini.
Malang, 2023.
Di GERSANG YANG GERSING
Di gersang yang gersing,
sepasang matanya tabah
meninggikan mimpi-mimpi,
di balik kesedihannya seorang diri,
lantas cahaya langit mengekalkan
jejak kakinya;
yang hening, bersih dan putih.
Malang, 2023.
ilustrasi: lukisan karya nadeem b.