Bersyukur Mumpung “Masih Ada Waktu”

183 views

Bila masih mungkin kita menorehkan batin
Atas nama jiwa dan hati tulus ikhlas
Mumpung masih ada kesempatan buat kita
Mengumpulkan bekal perjalanan abadi

……

Advertisements

Sampai kapankah gerangan
Waktu yang masih tersisa

 

Semuanya menggeleng, semuanya terdiam
Semuanya menjawab tak mengerti
Yang terbaik hanyalah segera bersujud
Mumpung kita masih diberi waktu…

Demikian lirik lagu dari video klip recycle dari koleksi lawas Ebiet G Ade yang bertajuk Masih Ada Waktu, yang baru-baru ini dirilis di kanal Youtube Musica Studio, yang 33 tahun lalu mempopulerkan lagu ini. Video klip kali ini diaransemen berbeda dengan lagu aslinya, dan menampilkan dua vokalis lainnya selain Ebiet, yakni ke dua putranya, Adera dan Segara.

Namun, meski dengan aransemen zaman now, tak pelak lirik lagu ini sukses mengingatkan kita untuk senantiasa bersyukur atas masih diberikan-Nya kesempatan untuk hidup, berkarya, dan berkontribusi bagi dunia, karena seyogyanya manusia yang fana tidak akan pernah tahu, kapan maut akan menjemput.

Ajakan untuk introspeksi ini layaknya kita maknai sebagai kesempatan untuk kembali menelaah apa saja yang sudah kita lakukan, dan apa yang belum sempat kita lakukan selama ini. Cambuk kecil-Nya berupa pandemi Corona, mengajak kita untuk menghargai detik demi detik yang kita lalui selama masa pemberlakuan physical distancing, atau Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Bagi yang selama ini jarang menghabiskan waktu bersama keluarga dan orang-orang terdekat, kini saatnya menikmati waktu-waktu bersama mereka. Yang belum sempat membaca buku-buku, mungkin sudah saatnya melahap satu demi satu banyak buku.

Yang belum selesai mengikuti online courses, ini saat yang tepat untuk menambah perbendaharaan ilmu dan pengetahuan baru dengan mengikuti kursus online gratisan yang banyak tersedia saat ini.

Programmer yang selama ini belum menelurkan aplikasi, sekarang ini saatnya membuat aplikasi-aplikasi dan situs-situs yang bermanfaat bagi kemanusiaan.

Para pujangga yang selama ini kerap menunda torehan puisi dan syairnya, ini saatnya khalayak ramai menikmati curahan isi hatimu.

Sahabat santri yang selama ini menunda-nunda untuk menulis, sudah saatnya mulai belajar menulis, berbagi cerita, serta menularkan insipirasi bagi sesama. Layaknya belajar mengendarai sepeda, kalau tidak pernah dicoba, yah tidak akan pernah bisa.

Dan yang terakhir, yang selama ini merasa kuat dan kerap alpa mengucap syukur, mumpung kita masih diberi waktu, yuk segerakan bersujud dan mengucap syukur.

Multi-Page

Tinggalkan Balasan