Geliat literasi dan tulis menulis mahasantri ma’had aly serasa tak pernah pupus, hal ini —salah satunya— ditandai dengan hadirnya sebuah buku berjudul Cerita Mahasantri.
Buku yang berada di hadapan pembaca merupakan sebuah antologi atau kumpulan esai tentang pengalaman mahasantri pada tiap ma’had aly di seluruh Indonesia. Kehadiran buku ini dilatarbelakangi dari kegiatan yang bertajuk “sayembara menulis esai Cerita Mahasantri” yang diadakan oleh Media Center Ma’had Aly Nurul Jadid dalam rangka memperingati milad ke-12 Ma’had Aly Nurul Jadid, Probolinggo, Jawa Timur.
Sayembara tersebut berlangsung pada tanggal 25 Agustus-20 Oktober tahun 2022 lalu. Total esai yang terkumpul sebanyak 43 naskah dari berbagai ma’had aly, pertanda bahwa minat dan antusiasme dari mahasantri ma’had aly se-Indonesia cukup tinggi.
Buku Cerita Mahasantri yang terdiri dari 233 halaman ini memuat 30 esai pilihan dari total 43 esai yang masuk ke Media Center Ma’had Aly Nurul Jadid selaku penyelenggara. Buku ini diterbitkan langsung oleh Bayt El-‘Ulum —penerbit Ma’had Aly Nurul Jadid yang baru rilis pada tahun 2023.
Karenanya, buku ini walaupun seharusnya sudah dicetak pada tahun 2022 lalu akan tetapi baru terbit cetak di bulan agustus 2023, uniknya buku ini juga merupakan buku pertama yang dicetak oleh penerbit Bayt El-‘Ulum. Selain itu keberadaan Bayt El-‘Ulum yang digagas oleh mudir Gus Muhammad al-Fayyadl ini menjadi angin segar bagi setiap mahasantri dan muhadir (dosen), utamanya mahasantri dan dosen yang memang pegiat literasi dan tulis menulis. Mereka diimbau untuk terus berkarya yang nantinya akan diterbitkan oleh Bayt El-‘Ulum.
Penulis sendiri menjadi saksi bahwa profil mudir baik mudir sebelumnya, yaitu Almrhum Dr KH Moh Romzi al-Amiri Mannan dan Gus Muhammad al-Fayyadl M.Phil merupakan pembaca yang tekun dan penulis yang produktif. Sebagai santri —santri Ma’had Aly Nurul Jadid khususnya dan santri pada umumnya— penting untuk menjaga semangat dari guru-gurunya.