GELOMBANG LAUT MATI
tentang liuk berderai,
helai gelombang bertaut cakap
di bibir rembulan,
samudra irama kidung sunyi
berhilir riakmu,
laut berlagu gita kepak purba
dalam matamu berbinar
meraup laksa pesona pinta
belum,
belum lagi usai gelombang
menyepuh tirai mentari
menari sedetak gendang ombak
melipat keruh tepian pantai
melambai,
nyiur deru kelopak mayang
lebur lagu cinta,
camar berkepak sayap terpatah
di pucuk gelombang,
jejak kedalaman jiwa
merengkuh tepian tanya
kemana arah jalan pulang?
laut berbisik,
kita adalah lokan dan mutiara!
Madura, 13-06-2018.
GIGIL LAUT API BERKOBAR
laut terbakar,
gigil gelombang berpendar
menelan riak,
di jejak aroma kecipak air
gegap ombak air mata
pecah menelan badai
terkapar memeluk bara
mentari berpeluk,
laut diam di deru gelombang!
Madura, 13-06-2018.
SEPANCANG GURAT MERAH-PUTIH
(Indonesia Merindu Cinta)
helai darahmu,
berkibar di ujung gelora laut
langit berpendar,
bendera berkibar,
tanah pertiwi berkidung mahkota
di ujung runcing memerah,
tersayat bambu penggal penjajah
menabuh genderang perang
luruh ditikam teriak “MERDEKA!”
merah nyali berdarah
: serumpun takbir beralun talu
putih jiwa suci kasturi
: melipat rindu di rahim tanah cinta
Indonesia,
kerat pejuang berdarah
di serambi mihrab rindu pulang!
Madura, 29-07-2018.
DIRAJAM DOSA-DOSA
kering sekuntum rajah,
reranting mendekap rimbun sabana
bertuah dosa-dosa,
durja laksa berbulir alpa
sekat rupa,
tak ada warna tembaga
jelaga mengubur doa
daun surga luruh tikam nestapa
derit dosa-dosa,
eja nafiri doa-doa
gurat kabut menderas
di riuh purba dada
doaku dosa-dosa,
dosaku doa-doa
tengadah helai ilalang
dekap erat aroma surga-Mu!
Masalembu, 19082018.