Hari ini, Ribuan Santri Amanatul Ummah Kembali ke Pondok

463 views

Memasuki masa “New Normal”, Minggu (7/6/2020) hari ini sekitar 10 ribu santri Pondok Pesantren Amanatul Ummah Pacet, Mojokerto dan Subaraya, Jawa Timur mulai kembali ke pondok. Selain mewajibkan santri menerapkan protokol kesehatan, pihak pondok juga menyiapkan sekitar 20 dokter untuk melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap seluruh santri yang baru tiba.

Kepastian Pondok Pesantren Amanatul Ummah menerapkan “New Normal” di tengah pandemi Covid-19 yang belum berakhir ini disampaikan pengasuhnya, KH Asep Saifuddin Chalim. Kepada wartawan, usai mengikuti kegiatan munajat ikhtiar melenyapkan virus Corona pada Jumat (5/6/2020) malam.

Advertisements

Saat ini, jumlah santri Pondok Pesantren Amanatul Ummah di Surabaya dan Pacet mencapai kurang lebih 10 ribu orang. Setelah diliburkan sejak dua bulan lalu gara-gara wabah Corono, mulai Minggu hari ini para santri bisa kembali ke pondok, dan Senin besok proses kegiatan belajar mengajar sudah bisa dimulai.

Demi mengikuti protokol kesehatan agar para santri tidak terpapar Covid-19, kembalinya santri ke pondok dilakukan secara bertahap. “Mereka akan didatangkan secara bertahap selama 11 hari,” kata KH Asep Saifuddin. Selain itu, agak jauh dari lingkungan pondok disiapkan posko kedatangan santri. “Nanti mereka diturunkan agak jauh dari pondok, yaitu di kampus KH Abdul Chalim,” kata Kiai Asep. Di itulah tiap santri yang baru tiba harus melakukan tes kesehatan untuk memastikan mereka bebas dari paparan virus.

Semua santri yang kembali ke pondok juga harus membawa surat hasil rapid test dari rumah masing-masing. Belum cukup, pihak pondok juga telah menyiapkan sekitar 20 dokter dan tenaga medis guna memeriksa tiap santri yang baru tiba. Para dokter dan tenaga medis tersebut adalah alumni Pesantren Amanatul Ummah yang dulu mendapat bea siswa atas upaya pondok pesantren yang diasuh Kiai Asep ini. “Jadi mereka memang ada kewajiban untuk mengabdi di Amanatul Ummah,” kata Kiai Asep, panggilan KH Asep Saifuddin.

Selain itu, pihak pondok juga telah menyiapkan dua ruang isolasi. “Ini bukan untuk covid-19, tapi takut ada yang sakit. Ya sakit biasa,” kata Kiai Asep. Selain ruang isolasi, pihak pondok juga telah menyiapkan dua mobil ambulance untuk antisipasi santri sakit.

Karena Corona masih mewabah, Kiai Asep memastikan bahwa pihak pondok akan secara maksimal menjaga kesehatan para santri. Pondok akan menerapkan protokol kesehatan secara ketat, misalnya, selama proses ajar-mengajar, para santri dan semua guru serta pihak yang terlibat harus memakai masker, cuci tangan, dan menjaga jarak. Selain itu, selama santri berada di pondok tak boleh dijenguk oleh siapa pun.

Multi-Page

Tinggalkan Balasan