Ikatan Alumni Annuqayah (IAA), wadah alumni Pondok Pesantren Annuqayah Sumenep, menggalar Musyawarah Besar (Mubes) ke-4 di Sumenep, Madura, Jawa Timur, Ahad, 31 Desember 2023. Mubes yang mengusung tema “Meningkatkan Khidmat pada Pesantren dan Masyarakat” dihadiri utusan cabag IAA dari seluruh Indonesia.
Pelaksanaan Mubes di Hotel Musdalifah, Sumenep, ini menunjukkan bahwa eksistensi IAA benar-benar menjadi bagian yang tidak terpisahkan dengan lembaga dan kemasyarakatan. Keberadaan IAA diharapkan menjadi bagian sejarah keabadian dalam membangun peradaban dan kebangsaan.
Mubes IAA ini juga diharapkan menghasilkan Ketua IAA periode selanjutnya (2024-2027) dengan penuh tanggung jawab. Karena periode sebelumnya (2021-2024) telah purna tugas, maka selanjutnya adalah memilih Ketua IAA yang kemudian direkomendasikan kepada para masyayikh Annuqayah untuk divalidasi menjadi Ketua Tetap beberapa tahun ke depan.
Kegiatan pembukaan Mubes diawali dengan tawasul kepada para pendiri Peaantren Annuqayah yang dipimpin oleh KH Busyiri. Dilanjutkan dengan pembacaan ayat-ayat suci Al-Qur’an yang dibacakan Ustaz Khairul Rofiqi. Di antara ayat yang dibacakan adalah, wasyawirhum fil amr, faiza azamta fatawakkal alallah, innallah yuhibbul mutawakkilin; dan musyawarahkan dalam segala urusan, dan setelah berazam (berkehendak) maka bertawakkallah kepada Allah, dan Allah cinta kepada orang-orang yang bertawakkal).
Acara dilanjutkan pembacaan tahlil, dalam hal ini dipimpin oleh KH Syafi’i Anshori. Pembacaan tahlil merupakan karakter dari Nahdliyyin, bahwa dalam setiap kegiatan dapat dipastikan adanya pembacaan tahlil ini. Tentu harapannya adalah agar zikir dan doa yang dibacakan dapat menjadi ampunan bagi arwah yang telah mendahului kita.
Berikutnya adalah pemutaran video kegiatan selama periode yang lalu. Dilanjutkan dengan laporan kerua panitia, dalam hal ini disampaikan oleh Ketua Panitia Mubes IV IAA Ustaz Fathul Bari. Dalam sambutannya, Fathul Bari menyampaikan, “Terima kasih kepada seluruh utusan cabang IAA yang datang dari berbagai penjuru. Semoga khidmat kalian menjadi kontribusi terbaik untuk eksistensi IAA di masa yang akan datang.”
Selain itu, Fathul Bari sebagai Ketua Panitia mohon maaf atas segala kekurangan dalam segala aspeknya. Karena setiap kesempurnaan pasti ada kekurangan, dan setiap kekurangan pasti ada hikmah yang dapat dijadikan teladan.