Innalillahi wa inna ilaihi rajiun. Ulama kharismatik asal Madura, Jawa Timur, KH Ahmad Imam Mawardi, berpulang ke rahmatullah pada Ahad, 15 Agustus 2021 sekitar pukul 16.21 WIB. Kabar wafatnya Kiai Imam, sapaan akrab KH Ahmad Imam Mawardi, beredar di grup-grup media sosial kalangan jamaah.
Para jamaah sempat saling mengecek kebenaran kabar tersebut sebelum memastikan dai kondang ini wafat. Sebab, seminggu sebelumnya, Kiai Imam juga dikabarkan meninggal. Namun, setelah dilakukan pengecekan, informasi yang beredar tersebut ternyata hoaks.
Semasa hidup, KH Ahmad Imam Mawardi dikenal sebagai ulama dan dai muda yang masyhur terutama di wilayah Jawa Timur. Peraih gelar master dari McGill University Montreal, Kanada, ini dilahirkan di Desa Poreh, Kecamatan Lenteng, Kabupaten Sumenep, pada 20 Agustus 1970.
Sehari-hari, KH Ahmad Imam Mawardi juga dikenal sebagai pengasuh dua pondok pesantren sekaligus, yaitu Pesantren Bustanul Ulum yang berada di Sumenep dan Pondok Pesantren Kota Alif Laam Miim yang berada di Kebonsari, Surabaya.
KH Ahmad Imam Mawardi dikenal sebagai dai muda yang giat berdakwah di berbagai kota di Indonesia. Bahkan, Kiai Imam juga sudah bersering berdakwah hingga ke manca negara. Karena itu, namanya sebagai dai sudah sangat popular sejak tahun 2000-an.
Di Pesantren Bustanul Ulum Sumenep sendiri, Kiai Imam rutin mengadakan pengajian Jumat Manis diberi nama “Tambenah Ateh”. Jamaah pengajian yang sudah berlangsung sejak 20-an tahun tak kurang dari 6000 orang. Semula, pengajian “Tambenah Ateh”ini diinisiasi oleh ayahnya, yaitu Kiai Hasyim, pendiri Pesantren Hasyim As’ari Lenteng Timur.
Riwayat Kiai Imam
Sebagai seorang anak kiai, sejak kecil KH Ahmad Imam Mawardi sudah dikenalkan dengan ilmu keagamaan di lingkungan pesantren ayahnya. KH Ahmad Imam Mawardi mulai mondok di pesantren setelah tamat SMP. Kiai Imam belajar di Pondok Pesantren Sukorojo Asembagus Situbondo yang diasuh oleh Kiai As’at Syamsul Arifin. Setelah itu, Kiai Imam kuliah di IAIN Sunan Ampel Surabaya dan mengambil jurusan Usuluddin dengan konsentrasi Dakwah. Setelah lulus, ia mengambil gelar master di McGill University Montreal, Kanada. Sambil kuliah di sana, Kiai Imam juga mulai berdakwah.
Setelah pulang ke Tanah Air, untuk kali pertama KH Ahmad Imam Mawardi memenuhi undangan ceramah di Pesantren Annuqayah Guluk-Guluk, Sumenep, pada acara Imtihan tahun 1999. Sejak saat itu, Kiai Imam mulai giat berceramah di berbagai daerah yang hingga kini dikenal sebagai salah satu dai paling popular di Tanah Air.
Semoga segala amalnya bernilai ibadah di sisi-Nya, semoga kepergiannya ada sosok penggatinya yang meneruskan jejak perjuangan beliau. Lahul Fatihah.