Beberapa jam sebelum dentuman yang menggemparkan kemarin menjadi heboh. Baik di jagat maya maupun raya. Aku sempatkan diri merenung. Barangkali pura-pura merenung. Yang jelas ingin kutenangkan pikiranku. Entah akan ikut sadar atas kebodohan perilakuku selama ini atau tidak sama sekali. Kecuali bertahan dari gigitan nyamuk yang gatalnya bukan main.
Kamu tahu rasa gatal seperti apa? Apa yang ingin kau lakukan manakala gatal itu datang? Dengan apa kau menyebutnya? Mengganggukah atau menghiburkah? Apakah kau menikmatinya? Ya, kau tidak sendiri. Aku pun ingin lakukan apa pun agar gatal itu dapat dinikmati. Tapi justru hal tersebut adalah sebuah godaan. Sama seperti menggosip, mengambil barang orang lain tanpa seizin pemiliknya, bermain petak umpet dengan KPK, kejar-kejaran dengan polisi. Semua dilakukan berawal dari iseng. Ingin mencoba, siapa tahu nyaman.
Pernahkah kau dapati punggungmu gatal? Kemudian kau menggaruknya dengan kukumu yang sedikit panjang. Satu, dua, tiga. Berusaha kau capai konsensus itu di punggungmu. Belum puas dan mencari konsensus yang lain. Kau sudah termenung di alam ketidaksadaran bahwa kau sedang melakukan kerusakan pada tubuhmu.
Di lain waktu bekas garukmu menyisakan luka. Memang tidak terlihat. Hanya rasa gatal lain yang muncul dari sekitaran bekas luka itu. Kau terus menggaruknya tanpa peduli sebenarnya kukumu yang panjang tadi membantu mempercepat perpanjangan bekas luka. Oh iya, kukumu juga semakin menghitam. Lantaran bekas lukamu itu menjadi borok. Ditambah kau tidak mandi seminggu ini karena jika punggungmu tersiram air pasti perih. Padahal engkau tahu itu tidak baik dan harus diobati. Seperti itulah ketika engkau berbuat sesuatu yang hati kecilmu menentangnya. Hatimu kecil di dalam sana. Mana mungkin ia dapat mencegah tubuhmu melakukannya.
Kali pertama mencoba-coba. Eh, berhasil. Harus ada peningkatan dong. Kali kedua bereksperimen dengan metode yang baru. Wow, tak kau sangka sempurna nikmatnya. Sampai engkau dibawanya menjadi senior dalam urusan jam terbang, mengeksploitasi jalur luka. Kemudian dijatuhkannya dirimu. Sesuai dengan levelmu yang terus menerus kau upgrade. Jatuhmu semakin tinggi, sakit.