Kearifan Lokal dan Sosioreligi Pondok Gading

37 views

Kearifan lokal merupakan manifestasi nilai-nilai luhur yang lahir dari pengalaman kolektif masyarakat dan menjadi bagian integral dari identitas budaya suatu komunitas. Di Nusantara, kearifan lokal tidak hanya menjadi sumber nilai-nilai etis, melainkan juga berfungsi sebagai landasan pembentukan identitas kolektif yang dinamis.

Hal tersebut tercermin dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam sistem pendidikan tradisional seperti pesantren. Pesantren telah mengakar kuat dalam jaringan budaya dan menjadi wadah pembentukan karakter serta pemahaman masyarakat.

Advertisements

Berbicara mengenai pesantren, kearifan lokal atau yang kerap diistilahkan sebagai suatu khazanah, menjadi penting kiranya untuk dikaji mendalam di dalam pesantren sebagai episentrum yang menghubungkan tradisi, nilai religius, dan kebutuhan intelektual. Menimpali persoalan tersebut, Pondok Pesantren Miftahul Huda Gading, Kota Malang merupakan contoh institusi keagamaan yang telah bertransformasi tanpa meninggalkan akar tradisinya, sehingga menawarkan wacana sosioreligi yang relevan untuk menjawab tuntutan zaman.

Pondok Pesantren Miftahul Huda atau yang juga dikenal dengan sebutan Pondok Gading merupakan salah satu institusi pendidikan Islam tertua di Kota Malang. Pondok Gading juga telah lama dikenal sebagai pusat pengajaran tasawuf dan tarekat (pondok tasawuf/pondok thoriqoh).

Pesantren ini memiliki reputasi tersendiri yang membentuk identitas keilmuan khas yakni seperti pedalaman ilmu hisab. Keunggulan ini menjadikannya sebagai rujukan utama dalam penetapan hari-hari besar Islam, seperti Idul Fitri dan Idul Adha, oleh masyarakat setempat.

Selain itu, pondok ini juga sebagai wilayah pengajaran tarekat Qadiriyah dan Naqsyabandiyah, dengan tradisi pembelajaran kitab-kitab klasik yang sarat dengan ajaran sufistik. Kemasyhuran lain dari Pondok Gading, sebagaimana pesantren ini sering disebut, terkait dengan karisma spiritual KH Muhammad Yahya.  Beliau adalah seorang tokoh yang dikenal karena kewalian dan kesalehannya.

Secara genealogis, KH Muhammad Yahya memiliki hubungan darah dengan salah satu tokoh Wali Songo, yakni Sunan Gunung Jati Cirebon, sehingga memperkokoh legitimasi spiritual Pondok Pesantren Miftahul Huda sebagai pusat keagamaan yang sejuk di tengah perkotaan.

Halaman: First 1 2 3 ... Next → Last Show All

Tinggalkan Balasan