Kelas Jurnalisme Santri dan Sinematografi di Al-Hikam

79 kali dibaca

Kelas Jurnalisme Santri dan Sinematografi akan diadakan di Pondok Pesantren Mahasiswa (PPM) Al-Hikam Depok, Jawa Barat, sepanjang bulan November 2024 ini. Kegiatan ini untuk membekali santri Sekolah Tinggi Kulliyatul Qur’an (STKQ) Al-Hikam yang akan menjalankan tugas pengabdian di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T). Selain itu, juga untuk membekali santri yang bertugas mengelola media center Al-Hikam.

Kelas Jurnalisme Santri dan Sinematografi ini merupakan hasil kerja sama jejaring duniasantri dan Makara Art Center Universitas Indonesia dengan PPM Al-Hikam. Kegiatan ini akan diikuti sekitar 50 santri Al-Hikam. Mereka secara khusus akan menerima materi tentang sinematografi, jurnalistik, dan penulisan kreatif.

Advertisements

Setiap materi akan diberikan dalam empat kali pertemuan sesuai dengan modul yang telah disiapkan. Empat kali pertemuan tersebut masing-masing akan dilaksanakan pada tanggal 6, 13, 20, dan 28 November 2024. Sebanyak 50 santri tersebut akan dibagi ke dalam tiga kelas, yaitu kelas sinematografi, kelas jurnalistik, dan kelas penulisan kreatif.

Untuk sinematografi, materi akan diberikan oleh Yusuf Raharjo, seorang profesional di bidang sinematografi atau perfilman. Pada dua pertemuan pertama, Yusuf Raharjo akan memberikan materi kaidah pembuatan film dokumenter dan praktiknya. Kemudian, pada dua pertemuan yang terakhir, Yusuf Raharjo akan menyampaikan materi tentant strategi dan trik-trik pembuatan digital content atau konten digital untuk media sosial.

Sementara itu, untuk materi jurnalistik akan diberikan oleh Mukhlisin, penanggung jawab situs web duniasantri.co. Dalam empat kali pertemuan tersebut, akan diberikan materi jurnalistik baik secara teori maupun praktik. Sedangkan, materi penulisan akan diberikan oleh sastrawan Mahwi Air Tawar, yang meliputi dasar-dasar penulisan naskah film dokumenter dan cerita pendek.

Menurut Ketua Sekolah Tinggi Kulliyatul Qur’an (STKQ) Al-Hikam, Ustaz Dr Subur Wijaya, kegiatan ini akan diikuti secara terbatas oleh santri yang memang berkomitmen dan berminat untuk mengikuti secara serius.

“Kelas ini diharapkan dapat memberikan wawasan baru serta keterampilan praktis bagi para santri dalam menghadapi era digital, di mana kemampuan visual dan literasi media menjadi semakin penting,” ujar Ustaz Subur.

Dengan mengikuti kelas ini, lanjutnya, santri Al-Hikam akan memiliki kemampuan untuk membuat film pendek atau film dokumenter, membuat laporan jurnalistik, atau menulis naskah cerita. Dengan demikian, misalnya, santri Al-Hikam yang bertugas menjalankan pengabdian di daerah 3T dapat mendokumentasikannya ke dalam film dokumenter, membuat laporan jurnalistiknya, atau membuat cerita dari daerah pengabdian masing-masing.

“Karena itu, kelas seperti ini sangat penting bagi santri untuk bisa mendokumentasikan dan menginformasikan semua kegiatannya kepada masyarakat di era digital ini,” tandas Uztaz Subur.

Multi-Page

Tinggalkan Balasan