Daftar pondok pesantren yang menjadi kluster penularan virus Corona terus bertambah. Di Jawa Timur, dua pesantren di Kota Batu dan Kabupaten Lamongan puluhan santri terpapar Covid-19. Di Kepulauan Riau, satu pesantren ditutup karena puluhan santri putri positif Covid-19.
Di Kota Batu, sedikitnya terdapat 31 santri di Pondok Pesantren Al Izzah yang terpapar virus ini. Puluhan santri yang berstatus positif Covid-19 ini rata-rata masuk kategori orang tanpa gejala (OTG). Temuan ini terungkap setelah Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 di Kota Batu melakukan swab test massal terhadap 748 penghuni pondok.
Hal itu dikonfirmasi Juru Bicara Satgas COVID-19 Kota Batu M Chori yang dikutip Kumparan. “Dari 748 orang yang dites swab, didapatkan hasil 31 orang terkonfirmasi positif Covid-19,” M Chori, Sabtu (19/9/2020). “Semua tidak menunjukkan gejala alis OTG,” tandasnya.
Dijelaskan, tes swab massal ini dilakukan sejak 31 Agustus hingga 13 September 2020. Penghuni pondok pesantren yang di-swab meliputi para santri, pegawai, hingga pengelola. Tes swab dilakukan setelah terdapat seorang santri Pondok Pesantren Al Izzah dinyatakan positif virus Corona pada 23 Agustus 2020. Santri tersebut, kata Chori, melakukan tes swab mandiri di National Hospital Surabaya. Ia kemudian langsung menjalani perawatan setelah dinyatakan positif dan dinyatakan sembuh pada 28 Agustus lalu.
Begitu memperoleh laporan dari santri yang positif tersebut, pihak pondok langsung melaporkannya kepada Satgas Covid-19 pada 30 Agustus. Chori mengaku memang ada jangka waktu yang cukup lama dari saat pelaporan ke Satgas Covid-19 hingga tanggal awal santri tersebut dinyatakan positif terinfeksi Corona.
Karena itu, Satgas Covid-19 memutuskan untuk melakukan tes swab massal terhadap seluruh penghuni pondok. Mereka yang mendapatkan hasil positif akan melakukan isolasi mandiri dengan fasilitas yang telah disiapkan oleh pondok.
Sementara itu, dari Kabupaten Lamongan dilaporkan, sebanyak 36 santri di Pondok Pesantren Al Mubtadi’in juga dinyatakan positif terinfeksi Corona. Kasus ini diketahui berdasakan hasil tes swab massal di Kecamatan Babat beberapa hari lalu. Untuk mencegah penularan, seluruh santri yang positif menjalani isolasi mandiri di dalam pesantren. Sedangkan, santri yang tidak terpapar dipulangkan untuk belajar secara daring. Lingkungan pondok juga disterilisasi.
“Kami ingin pastikan, tidak ada ada penularan lagi. Karena itu, semua tempat kami sterilkan dengan disinfektan,” kata petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lamongan, Muslimin, Minggu (20/9/2020).
Dari Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) juga dilaporkan terdapat 25 santri di Pondok Pesantren Darussilmi Bintan positif Corona dan kebanyakan santri putri. Pengasuh Pondok Pesantren Darussilmi, Ustaz Ahmad Ghozali, menjelaskan, semula terpapar Covid-19 berjumlah 10 orang santri kemudian bertambah menjadi 25 orang.
“Santri yang dinyatakan positif sudah dan sedang diisolasi mandiri di suatu bangunan yang terpisah dari santri yang sehat. Semuanya perempuan, untuk santri laki-laki belum keluar hasil tes usapnya,” ungkap Ghozali. Kini, lingkungan pondok juga disterilkan dan pondok ditutup untuk orang luar.