LAGU VIRGOUN

20 views

LAGU VIRGOUN

Lagu-lagu itu tak hanya melintas, ia menciptakanmu di ruang perasaan, menghadirkanmu dengan bentuk paling sederhana dari wujud kerinduan.

Advertisements

Andai pertemuan bukan hal mustahil, aku ingin menjadikannya abadi. Agar ketika lagu-lagu itu diputar lagi, ia tak perlu mencarikan bayanganmu untukku. Sebab, kau telah aku peluk

Aku sangat menikmati liriknya, sayang
Sebab ini satu-satunya caraku membuat perjumpaan
Sebelum perjumpaan paling kekal terjadi, dalam kuasa takdir-Nya nanti

Surabaya, 2024.

OBITUARIUM

Pasca itu, segalanya berwarna hening
Doaku karam di atas gundukan
Ragamu menjelma kehampaan
Namun sangat utuh dalam ingatan

Bunga-bunga yang kutabur
Adalah jalur menuju hatimu
Ia berwarna tujuh rupa; aku, kamu, kita, cinta, perasaan, setia, dan keabadian

Hati-hati di jalan
Di sini, aku memikul sunyi sendiri
Menutup segala lubang danau di mataku
Agar ia tak membasahi tempatmu berpamitan
Meski nyatanya, ia tetap basah oleh rinduku yang mencair

Sumenep, 2024.

ARKAN

Cinta adalah bahasa kekal
Untuk mendefinisikan luka
Segala musim kau lewati terengah-engah,
Seraya berharap bulir hujan dan silau kemarau bertandang bersamaan, membentuk ekstraksi bernama ketulusan

Sejarah pertemuan tak sedikitpun memudar, katamu
Ia masih rekat di antara riak percakapan
Kau menata hati berkali-kali, sambil menertawakan luka yang datang dan pergi

Busung dadamu masih menjadi tempat doa-doa mengekalkan niat
Sebab darinya, kau bisa memulangkan air mata tanpa sia-sia

Arkan…
Badai punya waktu untuk berhenti
Yang perlu kau siapkan hanyalah kesetiaan
Sampai gemuruh itu berubah menjadi bahasa cinta
Lalu hati menyatu layaknya samudera

Sumenep, 2024.

Sumber ilustrasi: Indonesian visual art.

Halaman: 1 2 Show All

Tinggalkan Balasan