Melihat Program Tahfiz di MA DKI

171 views

Dalam beberapa tahun terakhir, Madrasah Aliyah (MA) di wilayah DKI Jakarta menggulirkan program takhassus tahfiz Al-Qur’an. Beragam metode digunakan oleh MA yang berbeda-beda. Efektitivitas program bergantung metode yang digunakan.

Tahfiz Al-Qur’an adalah proses menghafal Al-Qur’an dengan membacanya berulang-ulang atau mendengarkannya berulang kali hingga hafal sehingga setiap ayat dapat dibaca tanpa melihat Al-Qur’an.

Advertisements

Menghafal Al-Qur’an memiliki banyak keutamaan, di antaranya, Al-Qur’an sebagai pemberi syafaat bagi mereka yang membaca, menghafal, memahami, dan mengamalkannya. Penghafal Al-Qur’an akan ditinggikan derajatnya di surga. Al-Qur’an juga menjadi hujjah atau pembela bagi penghafal dan pembaca, sebagai pelindung dari azab api neraka. dan, penghafal Al-Qur’an akan mendapat pahala yang berlipat ganda dan disematkan mahkota di akhirat kelak.

Dengan program tahfiz Al-Qur’an, diharapkan siswa MA mampu menghafal dan memahami isi kandungan Al-Qur’an serta dapat mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari setelah lulus dari jenjang MA.

Saat ini, hampir semua MA di Jakarta melaksanakan program tahfiz Al-Qur’an yang dilakukan dengan metode yang berbeda-beda, tergantung kebijakan dan target dari MA masing-masing. Sebagai contoh, di MAN 10 Jakarta, program Tahfiz Al-Qur’an dijadikan satu mata pelajaran khusus. Program ini dilakukan tiga kali pertemuan dalam sepekan. Setiap pertemuan memiliki waktu 1 sampai 2 jam. Target hafalan yang diberikan oleh pihak sekolah kepada peserta didik adalah menghafal setengah juz selama 1 semester. Berarti, selama dua semester diwajiibkan hafal 1 juz.

Dalam melaksanakan program tahfiz ini, MAN 10 Jakarta juga menggunakan guru pendamping. Di setiap kelas memiliki 1 guru pendamping. Metode yang digunakan yaitu Tadarus secara bersama, kemudian peserta didik menghafal secara individu, lalu menyetorkan hafalan kepada guru pendamping tersebut.

Di MAN 19 Jakarta, program Tahfiz Al-Qur’an juga dijadikan salah satu mata pelajaran. Bedanya, di sini dilakukan sekali pertemuan setiap minggu. Di MAN 19 Jakarta ini, setiap kelas memiliki 1 guru pendamping untuk menyetorkan hafalannya. Metode yang digunakan yaitu menghafal secara individu lalu disetorkan setiap pertemuan.

Halaman: First 1 2 3 Next → Last Show All

Tinggalkan Balasan