MENATAH KEMATIAN

44 views

MENCARI IBU
(dari gyeongseong creature’s)

tibalah aku
dan ayahku
di suatu episode
saat matahari
terbungkus kain
kuning karat

Advertisements

dari tempat
di luar teritori
angin dalam
amanat sir
mengembusku
jadi buih

atas kehendak
seluruh ruhku
kami titi jembatan
demi jembatan
di palung khayal
menelusuri manchuria,
gunung utara
dan ibuku yang belia

di langit bulan bertaut
di hatiku badai berpusar
kulihat gyeongsong
terluka dan terbakar
ruang yang mana,
menyembunyikanmu, ibu?

#

kami terus berjalan
lalu bertemu seorang
rupawan harta
rupawan rupa
cumalah tiada keluarga

ibu, ibu
kudapati daratan ini
menjadi rahimmu

Februari, 2024.

MENCARI DIRI
(darithe witch 1)

malam raya
mengarungimu,
kamu berlari

wasangkamu
yang terkelam
terkembang

lalu kamu
hilang dari
dirimu sendiri

hari bergeser,
kamu terbangun
malam itu
telah jauh
tetapi selalu
meledak di kepalamu

tahun kian tahun datang
usiamu telah matang
parasmu menjelma
danau di balik hutan
nona, kamu begitu dalam!

Maret, 2024.

MENATAH KEMATIAN
(dari death’s game)

napas dari langit
meleleh di tubuhku
cakrawala mengatup
kehidupanku membelah
pada sehampar batu
mataku melihat
kematian adalah
seorang dara
menyeringai
jisimku merayap
ke lubang neraka
aku terjaga
dalam semesta fana
nyawaku merambat lagi
ceruk ke ceruk
di atas
bongkahan awan mendera
kuterima dosa kali kedua

April, 2024.

MENDAYUNG KELAM
(dari the childe)

angin tembaga
dari perkampungan pelacur
bercampur mani, karat seng
beterbangan
bertahun-tahun
kau lahir, menguar
entah dari mani yang mana

alam memberimu
seorang teman tampan
dari perut hanguk
ketika angin terpasung
di gelanggang tarung
kau pulanglah
ke penyakit ibumu

dalam lasah yang lebam
suara meresap
ke pori-pori wajahmu,
lapis alam menyingkap;
tubuhmu hanyalah
kabar sebuah riwayat

Juni, 2024.

PULANG KE MASA LALU
(dari tale of the nine tailed 1938)

tandai rambut merahku
menghunus tapal sungai kematian
demi menemukan batu penyeka
manusia dengan arwah
nenek tua bertaut di dermaga
meminjamkan pintu ke semesta lain

di zaman lalu,
manusia dan setengah manusia
berpaling dari nasib para dewa
suhu rumah memanas
opium mewarnai pasar dan udara

menyusuri pendudukan jepang
sahabat menyaru lawan;
menyembunyikan batu penyeka
ahai di manakah kekasihku?
aku tak bisa percaya
bahkan kepada kicau burung-burung.

Agustus, 2024.

ilustrasi: istock.

Multi-Page

Tinggalkan Balasan