Dalam kitab Wasiyatul Musthofa, Nabi Muhammad SAW berpesan kepada Sayyidina Ali ra. “Wahai Ali, jadilah pribadi yang murah senyum, sebab Allah mencintai orang-orang yang murah senyum. Dan janganlah menjadi orang yang suka cemberut, sebab Allah membenci mereka yang bermuka cemberut.”
Keceriaan dan wajah yang sumringah memang mampu menghadirkan perasaan nyaman bagi siapa saja yang memandang. Senyum yang rekah adalah sedekah. Begitulah disebutkan dalam hadits Nabi. Memang demikian, setiap kali memandang wajah orang-orang yang kutemui di jalanan dan mereka itu dengan sederhananya menebarkan senyum, entah mengapa diri seperti mendapatkan perasaan yang melegakan, nyaman, dan ikut bahagia.
Senyum seakan barang yang sederhana, tapi begitu besar pengaruhnya. Menampakkan wajah yang ceria dan berseri-seri membuat orang yang kita temui merasa senang dan gembira, dan membahagiakan orang lain termasuk suatu kebaikan pula.
Di desa-desa, ketika dua orang atau lebih sedang berpapasan, tentu salah satu dari mereka (biasanya yang lebih muda yang memulai) akan saling lempar senyum dan berkata, “monggo“. Di pondok pesantren, dulu saya merasakan kehangatan saling sapa dengan senyum dan salam itu, walaupun awalnya harus dipaksa dulu dengan bentuk peraturan pondok. Tapi lambat laun, ketika aku telah pulang, kebiasaan untuk menyapa siapa pun, terlebih kepada yang berusia lebih tua dariku, masih juga kubawa. Malahan terasa aneh jika bertemu dengan seseorang di jalan, saling pandang tapi tak saling menebar senyuman.
Ada satu hadits yang diriwayatkan oleh Imam Hakim, Nabi Muhammad bersabda, “Kamu tidak akan mampu berbuat baik kepada semua manusia dengan hartamu, maka hendaknya kebaikanmu sampai kepada mereka lewat keceriaan (pada) wajahmu.”
Kebaikan itu bermacam-macam bentuknya. Menebar senyuman adalah salah satunya. Kita tahu bahwa ada kebaikan yang hanya mampu dikerjakan oleh orang yang memiliki harta saja, ada pula kebaikan yang hanya bisa dikerjakan oleh orang yang berpangkat dan mempunyai kekuasaan. Lalu beberapa kebaikan lainnya yang hanya bisa dikerjakan oleh orang-orang tertentu.