Berliterasi di duniasantri.co merupakan berkah tersendiri bagi saya. Ada banyak hal yang sebelumnya tidak saya ketahui, kemudian menjadi pelajaran dan pengajaran di laman para santri ini. Literasi yang dikembangkan di duniasantri.co memuat ragam bahasan dan persoalan. Tentu hal ini semakin memberikan ruang gerak yang lebih luas bagi saya untuk berkarya dalam narasi logika yang diinginkan.
Hingga 29 Juli 2022, jam 17.00 WIB, karya saya yang termuat sebanyak 232 dari berbagai genre. Mulai dari opini, puisi, sosok, bintang, hingga teras. Sementara, naskah yang pending sebanyak 115 judul, juga dari berbagai macam naskah. Belum lagi beberapa naskah yang saya hapus karena sudah terlalu lama dan dirasa tidak mungkin untuk dimuat menurut pertimbangan admin platform ini.
Bekerja sama dengan duniasantri.co dalam berliterasi serasa mendapat angin segar. Hal ini dikarenakan kita diberi keleluasaan sekaligus keluasan untuk menulis, menuangkan gagasan sesuai dengan bidang yang kita kehendaki. Tentu saja, karena platform ini berasas kepesantrenan, maka telaah materi naskah tidak boleh bertentangan dengan prinsip pesantren secara khsusus, dan kaidah Islam secara umum.
Apakah duniasantri.co tidak memiliki celah kekurangan untuk dikritik demi perbaikan? Tentu saja kesempurnaan itu hanya milik Allah swt. Sedangkan, makhluk pastinya memiliki kekurangan yang perlu dikritisi dan diperbaiki. Termasuk juga duniasantri.co, meskipun saya merasa sulit untuk menemukan “retak”, tetapi “gading” itu tetaplah benda yang pada akhirnya bisa retak juga.
Tegas Bermartabat
Salah satu karakter admin duniasantri.co adalah tegas bermartabat. Artinya, persoalan etik literasi dijadikan dasar utama untuk membangun nilai-nilai akhlak. Admin duniasantri.co tidak akan menoleransi penulis yang plagiat, plagiarism writer. Karena, plagiator adalah penulis yang telah menabur konsep “kizib-dusta” di dalam dunia santri yang seharusnya mengedepankan “shidiq-jujur.” Maka tidak akan mendapat ruang gerak kebebasan bagi plagiator di web kesantrian ini.
Ketegasan admin duniasantri.co tidak sebatas plagiarisme semata. Penulis yang memuat karya di dua platform yang berbeda juga akan mendapatkan “medali hitam.” Karena hal demikian telah menjadi kesepakatan umum sebagai bagian dari niretik dalam konsep literasi di berbagai media. Berbeda jika penulis menyebutkan sebagai catatan bahwa tulisan ini dimuat di laman tertentu. Hal ini tidak dipandang sebagai sebuah kefatalan dalam kaidah kepenulisan.
Top