PANGGILAN RAMADAN

79 views

SUARA BEDUK 

Tetabuhan kembali bergemuruh
Di tengah rindang pohon terenyuh
Hanya kicau burung mengalun syahdu
Menjelang hari berganti kelabu

Advertisements

Kini lalu lalang manusia menghiasi jalan
Mencari rido maunah Tuhan
Sebagian ada yang mencari malam
Sebagian lagi mengaca pada bunga jalan
Duduk di pinggiran dengan wajah buram

Assholatu wassalamu’alaik

Bunyi panggilan mendetak raga
Dari menara masjid yang perkasa
Semua mata tertuju keluarga
Melepas nikmat lapar dahaga

Musholla Alkamali,2024.

RINDU AZAN 

Di sepanjang kolong-kolong kecil
Terlihat para remaja menahan gigil
Air laksana surga yang dirindukan
Ketika panas menyengat ubun-ubun kepala
Karena bulan ini tempat bertapa
Dari rayuan nafsu yang menghasut jiwa

Sudah.. sebentar lagi kita merdeka
Bebas meski tidak sebebasnya
Apabila adzan nanti sudah berkumandang
Dan matahari pamit keperaduan
Saatnya jiwa yang kering berdendang
Terlelap untaian kalimat Tuhan
Hingga purna waktu menjelang fajar

Kalau ada ribuan pertanyaan
Mengetuk gendang telinga
Ingin kuteriak bulan ini sangat mulia
Tadarus, tarawih, sahur dan berbuka
Sudah seperti bunga indah mempesona
Tugas manusia memetik dengan rasa bahagia

Pamekasan, 2024.

RONA RAMADAN 

Telah kulukis dalam sanubari
Untaian kata suci sejak dini
Seperti niat puasa untuk taat
Memahan nafsu meski tiap saat
Kini bulan ramadlan telah tiba
Deretan madu kembali berwarna
Seperti pelangi melukis cinta
Menuju ramadan penuh cerita

Sebab di bulan ini malam penuh kerinduan
Sementara siang raga menahan beban
Semua hanya mengharap Ridho Tuhan
Mengisi jejak dunia mendekati kehancuran

PANGGILAN SAHUR 

Barangkali suara itu mengetuk jiwa
Membangunkan raga tunduk titah kuasa
Irama ajakan masih lebih bagus dangdutan
Walau begitu tetap terkenang kebaikan
Sebab suara itu mengusir setan
Dari rayuan menggerogoti badan

Ayoklah badan segera bangkit
Kasian anak dengan bunyi tong-tong menjerit

Sementara keadaan dapur asap mengudara
Menjulang tinggi ke langit biru muda
Menjelma ragam makanan di meja
Habis seketika kenyang melanda
Bertapa di perut hingga siluet senja.

Morleke, 2024.

Multi-Page

Tinggalkan Balasan