PELURU PAHLAWAN
Bingkai sejarah nampaknya mulai usang
Tertutup debu coklat melukis jalanan
Katanya negara pertiwi masih berkembang
Jatuh bangun tersungkur kelelahan
Semangat, semangat.. tutur kata misterius
Bersumber dari langit lapang bumi tandus
Merangkai harapan meski menunduk
Terbangkan doa dalam sujud
Kini tangisan peluru kembali terdengar
Meski telah terkubur seabad silam
Gontai kedinginan di apit batu besar
Inginnya terbang justru masih bersemayam
Mencari sari makna kata keadilan
Malah tumbang dengan rayuan setan.
AKU BERSYUKUR
Aku bersyukur hidup di bumi Pertiwi
Tempat semayam gemah ripah loh jinawi
Batas alamnya tembus cakrawala
Menusuk jiwa hingga raga purna
Aku bersyukur hidup di bumi Pertiwi
Dimana tanah menjelma jadi padi
Hiasi iklim tropis di waktu pagi
Dengan kicauan burung ababil
Tegarkan raga meski tidak stabil
Aku bersyukur hidup di bumi Pertiwi
Negeri permai penuh permaisuri
Kibarkan selendang titipan bidadari
Hibur jiwa sedang menyendiri
Di saat kacau sedang menyelimuti.
TERIMA KASIH PAHLAWANKU
Balutan jiwa berbingkai aksara
Mengalun syahdu dalam jejaknya
Kini negara kita sudah tersenyum
Berkat badanmu yang mengaum
Melawan penjajah hingga tersulut panah
Purna badan berganti nanah
Walau kadang suka merenung
Meratapi nasib musim kemarau
Menunggu hujan tak kunjung datang
Seperti ladang sedang kekeringan
Di tanah ladang kolam susu
Izinkan ku mengecup jasamu
Sebab jasamu sudah tertulis
Dalam catatan takdir terlukis
Wahai pahlawan, aku pucat melihat kobaran wajahmu
Tanpa ada rasa iba mengalun sendu
Berbekal jihad terkandung di badan
Engkau rela mati jadi korban
Izinkanlah ku berterima kasih