Santri, Harmoni, dan Toleransi

33 kali dibaca

Kehidupan santri di Indonesia memang mencerminkan manifesto kebudayaan bangsa yang kaya dan beragam. Santri, yang kita ketahui sebagai pelajar di pesantren, tidak hanya belajar ilmu agama tetapi juga berkontribusi dalam pelestarian dan pengembangan budaya akan toleransi.

Kita ketahui banyak aspek tentang harmonisasi dan toleransi. Aspek yang menunjukkan bagaimana kehidupan santri menjadi bagian dari kebudayaan bangsa Indonesia. Santri dibekali dengan pendidikan agama yang kuat, yang membentuk karakter dan moral mereka. Nilai-nilai yang diajarkan, seperti kejujuran, keadilan, dan toleransi, menjadi landasan dalam kehidupan sosial mereka, mencerminkan budaya masyarakat Indonesia yang menjunjung tinggi etika dan moral. Selain itu, banyak pesantren yang mengajarkan tradisi lisan dan karya sastra yang mengangkat bahasa ibu setempat.

Advertisements

Kita setuju selama ini tentang pernyataan bahwa “Santri adalah tiang toleransi seluruh umat Indonesia dan kancah internasional”. Hal ini menegaskan peran penting santri dalam mempromosikan nilai-nilai toleransi, baik di dalam negeri maupun dalam konteks global.

Buah pendidikan toleransi banyak kita lihat dari pemimpin pemimpin kita terdahulu baik di kancah politik maupun para saudagar muslim. Seperti Gus Dur, merupakan contoh pemimpin pesantren yang mengajarkan nilai-nilai toleransi dan saling menghormati antarumat beragama.

Santri dibekali dengan pemahaman yang mendalam tentang ajaran Islam yang mengedepankan perdamaian, sehingga mereka dapat menjadi contoh dalam menjalin hubungan harmonis dengan pemeluk agama lain.

Dalam kehidupan bernegara, kita banyak melihat keterlibatan dalam dialog antaragama. Santri sering dilibatkan dalam forum-forum dialog antaragama tersebut, baik di tingkat lokal maupun internasional. Keterlibatan ini membantu membangun komunikasi yang konstruktif dan mengurangi prasangka antarumat beragama.

Santri juga banyak berperan dalam peneguhan masyarakat multikultural, di mana Indonesia dikenal sebagai negara dengan beragam suku, budaya, dan agama. Santri, sebagai bagian dari masyarakat ini, memiliki peran penting dalam menjaga kerukunan dan harmoni dalam masyarakat yang multikultural ini. Seringkali mereka berperan sebagai mediator dalam menyelesaikan konflik yang berkaitan dengan perbedaan.

Santri juga terbiasa dengan aktivisme sosial. Banyak santri yang terlibat dalam kegiatan sosial dan kemanusiaan, baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Melalui kegiatan ini, mereka menunjukkan bahwa nilai-nilai toleransi dan empati sangat penting dalam membangun masyarakat yang lebih baik.

Selain itu, saat ini banyak pesantren menghasilkan tenaga terdidik maupun santri yang memiliki dan dibekali akan nilai-nilai global dalam konteks internasional, misalnya solidaritas nasib Palestina dan juga anti terorisme.

Untuk itu, santri dapat berkontribusi dalam mempromosikan nilai-nilai universal seperti perdamaian, keadilan, dan hak asasi manusia.

Salah satu penguatan identitas kebangsaan yang terlihat pada kehidupan pendidikan santri, melalui pendidikan dan aktivitas mereka, turut memperkuat identitas kebangsaan Indonesia yang berlandaskan pada Pancasila. Mereka menunjukkan bahwa meskipun berbeda-beda, umat beragama di Indonesia dapat hidup berdampingan dengan damai.

Dengan demikian, santri tidak hanya menjadi tiang toleransi di Indonesia, tetapi juga dapat berperan sebagai duta perdamaian dan toleransi di kancah internasional, memperkuat komitmen untuk membangun dunia yang lebih harmonis. Harapannya, santri dapat menciptakan dunia penuh toleran dan inklusif. Selamat Hari Santri!

Multi-Page

Tinggalkan Balasan