Santri Tebuireng Jombang akan Dikarantina Dua Pekan

9 views

Di musim santri kembali ke pondok dalam situasi “New Normal”, Pondok Pesantren Tebuireng, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, akan memberlakukan protokol kesehatan yang sangat ketat. Salah satunya, santri yang akan kembali ke pondok harus menjalani isolasi dua pekan.

Pemberlakuan protokol kesehatan yang sangat ketat tersebut, menurut Pengasuh Pesantren Tebuireng Kabupaten Jombang KH Abdul Hakim Mahfudz, berdasarkan rapat pengurus yang membahas persiapan untuk menyambut kedatangan santri. “Jadi, santri yang masuk nanti diisolasi dua pekan. Hari ke-10 isolasi dilakukan rapid test,” katanya kepada wartawan di Jombang, Selasa (16/6/2020).

Advertisements

Namun, belum bisa dipastikan mulai kapan Pondok Pesantren Tebuireng akan memulai aktivitasnya setelah vakum lebih dari dua bulan gara-gara pandemi Covid-19. Hanya, dalam waktu dekat pihak pondok akan mengundang para santri untuk kembali ke lingkungan secara bertahap. Pada tahap awal, rencananya pihak pondok hanya akan memanggil santri kelas tiga di jenjang pendidikan SMP/MTs dan SMA/MA di lingkungan Pesantren Tebuireng.

Setelah itu, baru akan dilakukan dievaluasi. Jika situasi pandemi membaik, selanjutnya santri yang diperbolehkan kembali ke pondok adalah santri baru atau santri kelas dua. “Tapi menunggu evaluasi terlebih dahulu dari setiap tahapan penerimaan santri,” jelasnya. Di lingkungan pesantren, menurutnya, pihak pondok juga akan memberlakukan protokol sangat ketat, seperti tetap menjaga jarak, menjaga kebersihan, dan memakai masker. “Untuk menghindari penularan virus,” tandasnya.

Sementara itu, dari Wonosobo, Jawa Tengah, dilaporkan ribuan santri Pondok Pesantren Al Asyariyyah Kalibeber Mojotengah sudah mulai kembali ke pondok. Dari sekitar 4000 santri, hingga Rabu (17/6/2020) sudah tercatat 900 santri yang kembali ke pondok. Mereka datang dari berbagai daerah, termasuk dari luar Pulau Jawa. Pesantren ini juga memberlakukan protokol kesehatan sangat ketat.

Tiap santri yang datang harus melalui check point kesekatan, dan setelah itu dikarantina di tempat karantina yang telah disiapkan pondok. Saat ini, sekitar 900 santri yang baru tiba tersebut telah dikarantina selama dua pekan. Setelah berada di pondok dan menjalani karantina, seluruh santri dilarang untuk keluar lingkungan pondok. Untuk itu, seluruh kebutuhan santri, termasuk kebutuhan pangan, akan dipenuhi pihak pondok.

Dengan demikian, pihak pondok yakin para santri dapat mengikuti kegiatan belajar dalam kondisi sehat, tidak terpapar virus Corona.

Multi-Page

Tinggalkan Balasan