SEBELUM
sebelum surga dicipta,
tuhan lebih dulu menciptakan dirimu
dan mewajibkanku
beriman pada setiap lekuk tubuh.
yang melahirkan cahaya.
sebelum puisi dilahirkan
kau telah selesai dituliskan
walau suara rinduku
agak sumbang membacanya.
sebelum cinta ini diungkapkan
rindu ini kutitipkan pada biru lautan
agar dada cukup lega.
untuk mengucapkan:
izinkan aku menanam mawar
di hatimu!
Cabeyan, 2021.
FRAGMEN IV
i/
setelah kota ini ditinggalkan penghuninya
aku belajar ikhlas membuang kata
yang wajahnya sudah klise untuk dipandang.
ii/
insomnia. butuh secangkir kopi
dan sebungkus tembakau untuk
menghalau kantuk.
sebab, lelap adalah tanda dari kekalahan.
iii/
kupeluk segala inti,
sampai kenagan tersusun rapi
walau akan pecah kepalaku ini.
segalanya untuk kekasih.
Kutub, 2021
LIRIK BAGI SELEMBAR FOTO MANTAN
[1]
air matamu pernah mengalir di dadaku
hilirnya memecah batu-batu sekeras rinduku
lalu aku tak bisa bertahan dari gigil
yang sungai ciptakan untuk bibir gua
ketika fajar hampir tiba.
nyaris lima belas busur panah beralamat
pada mataku, angin memintalnya
atas dasar ketenteraman masa lalu,
lantas dengan apa senyum itu dilahirkan?
duh, kedip matamu, marlina.
bersejingkat ke dalam mimpiku
bulu mata mengibas debu dari
janji-janji yang tak pernah kutepati.
kita berjumpa, kemudian ifrit diam-diam
memindahkan istana sulaiman dan balqis
ke tanèyan lanjhâng kita
“abang, kita adalah suara bagi suling
anak gembala ketika senja sudah tiba!”
duh, marlina. dalam dadaku ada
sebuah rindu yang maha sunyi
tapi hanya kau yang dapat
menangkap gemanya. percayalah.
[2]
kemudian mimpi angkat kaki
dari tidurku. padahal, belum kewalahan
membelai setangkai-setangkai mawar
yang telah tuahan hadiahkan dari firdaus
khusus untukmu. lewat diriku.
berbicara prihal hidup,
aku masih tak bisa menepis bayang
tuju belas belantara kueja
tuju belas purnama kusadur jadi mantra
lantas, pilu masih menyiksaku juga!
[3]
anjay!
aku tak bisa beranjak dari kenangan.
Kutub/Yogyakarta, Juli 2021.
KATA-KATA MENJADI BATU
//
melintas di rimbun-hutan kenangan?
adakah jalan singkat menuju hatinya?
selembar daun akan jatuh pelan
dari rantingnya. sedang kau, akan
sirna dalam denting gitar ref pertama.
//
bagaima jika cinta pertamamu
ditulis dengan tatap seorang penyair
yang selain dirimu?
mungkin ada api bekerja dalam dada
entah itu membakar kata-kata
atau pun menghanguskan semerbak bahagia.
//
bagaimana jika aku menulis rindu?
kata-kata akan menjadi batu.
Cabeyan, Juli 2021.