Kamis (10/8/2023) malam ini, puncak acara hari lahir (harlah) ke-75 Pondok Pesantren Al-Hikmah Purwoasri, Kediri, Jawa Timur berlangsung semarak. Puncak acara harlah ini dihadiri seluruh dewan masyayikh dan ribuan santri Al-Hikmah Purwoasri dari berbagai unit yang ada.
Rangkaian perayaan harlah ke-75 Pesantren Al-Hikmah ini sudah berlangsung sejak Selasa (8/08/23), diawali dengan tasyakuran yang dilaksanakan Madrasah Aliyah (MA) Al-Hikmah. Taysakturan dilakukan dengan pembacaan tahlil dipimpin oleh Agus M Waqiyulloh. Seusai tahlil, dilakukan pemotongan 30 tumpeng bersama oleh seluruh siswa dan tenaga pendidik MA. Al-Hikmah Purwoasri.
Di saat yang sama, di Madrasah Tsanawiyah (MTs) Al-Hikmah juga dilaksanakan tasyakuran dan doa bersama sekaligus tahlil yang dipimpin oleh Agus M Nafi’ Maulana. Seusai tahlil, digelar jamuan makan 1400 porsi untuk seluruh siswa dan tenaga pendidik MTs. Al-Hikmah Purwoasri.
Selain tasyakuran, pada Rabu (9/8/2023) diisi dengan kegiatan napak tilas sang Muassis dengan berziarah di Maqbaroh KH Badrus Sholeh Arif. Napak tilas diikuti segenap santri dan alumni serta para Gawagis Pondok Pesantren Al-Hikmah.
Dalam napak tilas tersebut, KH Abdun Nashir, selaku pemimpin doa dalam acara tersebut menceritakan tentang perjuangan panjang KH Badrus Sholeh dalam mengabdikan diri kepada KH Hasyim Asy’ari. Juga diceritakan role model tarbiyah KH Badrus Sholeh dalam memotivasi santri agar tidak hanya hanyut dalam euforia perayaan saja, tetapi juga meningkatkan keilmuan dan sinergitas antara alumni, santri, dan para dzurriyah Pondok Pesantren Al-Hikmah Purwoasri Kediri.
Pesantren Al-Hikmah ini didirikan pada 8 Agustus 1948 di bagian utara Kediri, persisnya di Desa Purwoasri, Kecamatan. Pendirinya adalah sosok revolusioner kala itu, KH Badrus Sholeh Arif dan Nyai Hj Azzah Badriyah. Dengan begitu gigih dan telaten Kiai Badrus mendirikan Pondok Pesantren Al-Hikmah. Menurut sebagian riwayat, Al-Hikmah merupakan pondok pesantren putri pertama di Kediri kala itu.
Banyak pesan mendalam yang disampaikan di acara harlah pondok yang didirikan oleh kiai yang terkenal dengan sebutan “kiai penjalin” ini, karena memberikan gemblengan asma dan wirid melalui menjalin (rotan) guna melawan tragedi berdarah Gestapu atau G30S/PKI ini.
Pesan itu, misalnya, disampikan oleh KH Abdun Nashir Bsa, putra ke-4 KH Badrus Sholeh Arif, yang saat ini menjadi Rois Syuriyah PCNU Kabupaten Kediri. “Santri harus memiliki tanda sebagai identitas santrinya, yaitu akhlakul karimah dengan (menjadi) alim dan mengamalkan ilmunya,” demikian pesannya.
Tak luput juga, putra ke-5 KH Badrus Sholeh Arif, yakni KH Ahmad Da’in Arif Bsa, sekaligus Kepala Madrasah Aliyah Al-Hikmah Purwoasri, juga memberikan percikan motivasi kepada para santri dan alumni. “Saya memarahi kalian itu bukan karena rasa marah, tapi karena saya takut neraka, sebab ketika ada santri kok melakukan pelanggaran itu saya berdosa jika tidak memarahi kalian,” katanya.
Di samping itu, beberapa hikayat tentang perjuangan sosok KH Badrus Sholeh Arif juga disampaikan oleh Romo KH Mohammad Yahya Bsa, putra ke-6 KH. Badrus Sholeh Arif yang saat ini kepala MTs Al-Hikmah Purwoasri. Abah Moh, sapaan akrab para santri, menceritakan terkait masa muda KH \Badrus Sholeh Arif juga memori saat membangun mahligai pernikahannya dengan Nyai Hj Azzah Badriyah.
Lebih dalam lagi, KH Abdul Wahid Bsa, putra kedua KH Badrus Sholeh Arif, menceritakan sepak terjang KH Badrus Sholeh Arif di kancah nasional juga tentang bagaimana hubungan kedekatan KH Badrus dengan gurunya, Hadrotus Syaikh Hasyim Asy’ari, muassis Nahdlatul Ulama. Abah Wahid banyak menceritakan tentang beberapa metode pendidikan dan nilai-nilai spiritual di mana menjdi ciri khas dari sosok KH Badrus Sholeh yang merupakan sosok kiai yang masyhur akan doanya yang ampuh.
Sampai saat ini, Pondok Pesantren Al-Hikmah terus berkembang dan ikut andil dalam mencetak kader-kader santri untuk masa depan. Pondok Pesantren Al-Hikmah memiliki 7 unit pondok dengan pondok cabangnya masing-masing. Adapun di jenjang formal Pondok Pesantren Al-Hikmah memiliki unit pendidikan dari jenjang pendidikan anak usia dini sampai perguruan tinggi, yakni Institut Agama Islam Badrus Sholeh.