Semarak Mauludan di Pesantren Bangunjiwo

40 views

Pondok Pesantren Bangunjiwo Yogyakarta menggelar serangkaian kegiatan untuk perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW, Rabu (18/9/2024). Meriah dan penuh makna.

Kegiatan ini tidak hanya menjadi momen perayaan, tetapi juga sebagai sarana untuk memperdalam pemahaman dan pengamalan ajaran Nabi Muhammad dalam kehidupan sehari-hari.

Advertisements

Perayaan Maulid Nabi di Pesantren Bangunjiwo dimulai dengan acara pembacaan selawat dan doa bersama di masjid pesantren. Ratusan santri dari berbagai angkatan berkumpul dengan penuh antusiasme untuk mengikuti kegiatan ini.

Setelah pembacaan selawat, KH Muslih Ilyas memberikan tausiah bertema “Meneladani Akhlak Rasulullah dalam Kehidupan Sehari-hari.”

Dalam tausiahnya, Kiai Muslih Ilyas menjelaskan berbagai aspek kehidupan Rasulullah yang patut dicontoh. Seperti, kesabaran, kejujuran, dan kasih sayang. Ceramah ini tidak hanya memberikan pengetahuan, tetapi juga menginspirasi santri untuk lebih baik dalam amal dan akhlak mereka sehari-hari.

Selain ceramah, acara mauludan di Bangunjiwo juga dimeriahkan dengan pentas seni islami. Salah satu pertunjukan yang menarik adalah drama sejarah yang menggambarkan berbagai peristiwa penting dalam kehidupan Rasulullah.

Drama ini dibawakan oleh santri dengan penuh semangat, dan berhasil menyentuh hati para penonton. Selain drama, ada juga pembacaan puisi yang menyanjung jasa-jasa Nabi Muhammad. Puisi-puisi ini ditulis dan dibawakan oleh santri sendiri, dengan kata-kata yang penuh makna dan emosional, menambah khidmat suasana perayaan.

Selain itu, juga ada lomba hafalan hadis dan doa yang jadi salah satu acara unggulan dalam perayaan ini. Santri yang berpartisipasi dalam lomba ini menunjukkan kemampuan hafalan mereka dan keakuratan dalam membawakan doa-doa yang diajarkan oleh Nabi Muhammad. Penilaian lomba dilakukan dengan sangat teliti, dan pemenang diberikan penghargaan sebagai bentuk apresiasi terhadap usaha mereka dalam mempelajari dan mengamalkan hadis dan doa.

Acara puncak perayaan Maulid Nabi diakhiri dengan jamuan makan bersama. Hidangan khas yang disajikan adalah nasi kebuli dan berbagai kue-kue tradisional, yang merupakan bagian dari tradisi perayaan di pesantren.

Halaman: 1 2 Show All

Tinggalkan Balasan