MENCARI OASE
hari-hari telah membuhulkan kengerian
kita tak mau diisap bahasa
yang membawa kelam & kekeringan
waktu melahirkan banyak hantu
di kota ini, bawalah aku ke kota lain
di mana bahagia tidak berubah
di mana kesedihan seperti ranting
yang mudah patah, di sana kita
tetap mengakar pada segala mungkin
yang tidak khianat
TENTANG KEBEBASAN
mungkin di suatu tempat selain kota ini
kebebasan seperti burung-burung
& hutan tidak membuat kita bimbang
akan cuaca
ODE KESEPIAN
burung-burung tak pernah bermusuhan
dengan hutan, kecuali kota
telah merampas jiwanya
ke dalam sangkar-sangkar kesepian
ODE KEMURUNGAN
aku ingin melihat rintik hujan
perlahan hilang
tanah-tanah menebar rindu
pada waktu yang kaku
sedang di taman ini
kita menunggu
seperti perantau yang tua
oleh kesibukan mencari kerja
kita bagai orang asing
di sebuah kota
pengasingan doa-doa tiada berakhir
kita menunggu seberkas cahaya
dari langit yang kelabu
kita merasakan angin
memisahkan batas antara;
kita di sini & perasaan yang jauh
ingin bebas
bagaimana aku akan menunggumu
jika selalu saja bayang-bayang
memulangkanku pada kesedihan
kabut yang menjadi tirai
bagi sinar menyingkap wajahMu
SULUK MALAM
malam tak berlampu
hanya puisi menyala sendiri
di hatiku
ingin kupecah kata-kata
tanpa bicara
bersulang dengan suara
dari airmata
yang ditahan
KIDUNG KEKECEWAAN
lanskap menghampar
orang-orang jatuh
& kekecewaan
seperti pengasingan
daun-daun gugur
kita tak lagi melihat