Syekh Mahfudz, Imam Bukharinya Tanah Jawa

247 views

Siapa yang tidak kenal dengan Imam Bukhari ? Saya yakin semua orang muslim tidak asing dengan Imam Bukhari. Namanya pun sering disebut-sebut oleh mubaligh dalam mimbar pengajian ataupun mimbar khutbah Jumat. Ketenaran Imam Bukhari berkat kepakaranya dalam ilmu hadis. Dia adalah seorang perawi hadis yang lahir di Bukhara pada tahun 810 M. Imam Bukhari lahir sekitar 200 tahun setelah Nabi Saw wafat.

Imam Bukhari menulis kitab hadis yang sangat popular dan dijadikan rujukan oleh orang muslim sedunia. Kitab itu diberi judul Shahih Al-Bukhari, yang artinya kumpulan hadis sahih yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari. Kitab ini tidak diragukan lagi kualitas hadisnya, karena ulama dunia sepakat bahwa hadis-hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari sahih dan otentik.

Advertisements

Namun di sini kita tidak akan bicara lebih jauh tentang Imam Bukhari, karena fokus kita kali ini akan membicarakan seorang ulama hadis dari Tanah Jawa yang sering dijuluki sebagai Imam Bukharinya Tanah Jawa.

Siapakah itu? Dia adalah Syekh Mahfudz Termas, seorang ulama terkemuka dari Termas, Jawa Timur. Muhammad Mahfudz bin Abdullah bin Abdul Mannan bin Diman Dipomenggolo at-Tarmasi al Jawi atau yang lebih dikenal dengan nama Syekh Mahfud At-Tarmasi Al-Jawi. Dia lahir pada 21 Juni 1842 Masehi di Desa Termas, Arjosari, Pacitan, Jawa Timur. Dia merupakan putra seorang ulama di daerah Termas.

Konon, Syekh Mahfudz dilahirkan pada saat ayahnya, KH Abdullah, sedang melaksanakan Ibadah haji dan menuntut ilmu di Mekkah. Maka sewaktu kecil Syekh Mahfudz mendapat bimbingan dan pelajaran dari ibu dan pamannya.

Mereka berdua inilah yang menjadi guru pertama bagi Syekh Mahfudz. Syekh Mahfudz dibekali dengan dasar-dasar ilmu agama oleh ibu dan pamannya. Sejak kecil, Syekh Mahfudz telah menunjukkan kepintarannya. Hal ini dibuktikan dengan kemampuannya menghafal Al-Qur’an 30 Juz pada saat usianya baru 6 tahun.

Ketika beranjak dewasa, Syekh Mahfudz dipanggil ayahnya untuk ke Mekkah. Singkat cerita, ketika Syekh Mahfudz sampai di Mekkah, dia diperkenalkan dengan kitab-kitab induk oleh ayahnya. Di sana, Syekh Mahfudz banyak menghabiskan waktuya untuk belajar kitab Syarah al-Ghayah li Ibni Qasim al-Ghuzza, Al-Manhaj al-Qawim, Fathul Mu’in, Fathul Wahhab, dan Tafsir Jalalain. Semua kitab ini dipelajari Syekh Mahfudz di bawah bimbingan ayahnya.

Halaman: First 1 2 3 Next → Last Show All

Tinggalkan Balasan