Hari selasa (9/11/2020), selepas salat maghrib, penulis menonton tayangan “Kabar Petang” di TV One. Dalam tayangan tersebut, Menkopolhukam Mahfud MD mengatakan bahwa kepulangan Habib Rizieq Syihab dari Arab Saudi membawa misi “revolusi akhlak”. Terlepas dari hiruk-pikuk kepulangan Imam Besar FPI ini, penulis ingin membahas tafsir (interpretasi) soal revolusi akhlak.
Mendengar kata akhlak, penulis diingatkan dengan suatu hadits, “Innama bu’itstu liutammima makarimal akhlaq,” (sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia). Hadits ini menjadi sangat populis dalam kaitannya dengan etika. Bahwa dalam segala aspeknya, etika, sopan santun, tata krama, akhlak, dan tingkah laku dalam kehidupan sosial menjadi sebuah keniscayaan untuk dijadikan alasan utama untuk diperbaiki. Membangun komunitas yang santun (bagian dari akhlak), menjadi kewajiban komunika dalam sebuah pergaulan hidup.
Teringat kembali dengan kasus terhangat akhir-akhir ini, Charlie Hebdo (majalah satir Prancis) yang dengan sengaja menghina Kanjeng Nabi Muhammad dengan menerbitkan sebuah karikatur. Meski berlindung di balik kebebasan berpendapat dan berekspresi, namun hal itu tidak lepas dari tutur hina yang dibangun di atas landscape permusuhan dan pertikaian. Seharusnya hal tersebut tidak perlu terjadi, sebab menghina simbol agama (agama apa pun saja) akan berhadapan dengan seteru dari penganut agama itu sendiri, baik yang bersifat personal maupun kelompok. Baik dengan cara radikal (ini seharusnya tidak perlu terjadi) maupun dengan cara legal (demonstrasi damai, dll).
Rasulullah bersabda, إِنَّمَا بُعِثْتُ لِأُتَمِّمَ صَالِحَ الْأَخْلَاقِ (Sesungguhnya aku hanyalah diutus untuk menyempurnakan akhlak yang luhur.” (HR Ahmad Nomor 8952 dan Al-Bukhari dalam “Adaabul Mufrad” Nomor 273. Dinilai shahih oleh Al-Albani dalam Shahih Adaabul Mufrad.)
Etika vs Akhlak
Di dalam wikipedia dijelaskan bahwa etika adalah sesuatu di mana dan bagaimana cabang utama filsafat yang mempelajari nilai atau kualitas yang menjadi studi mengenai standar dan penilaian moral. Etika mencakup analisis dan penerapan konsep seperti benar, salah, baik, buruk, dan tanggung jawab.