Sadarkah kau bahwa semua ini terjadi sebagai tulah atas perbuatanmu? Masih melekat dalam ingatanku sewaktu kekasihku limbung lalu meregang nyawa. Benturan tubuhnya dengan lantai terus…
View More TulahTag: cerpensantri
Jelang Kematian Mbah Dayat
Mbah Dayat terkulai, tergeletak di kasur kapuk dengan dipan reyotnya. Napasnya kembang-kempis, berembus pun sudah jarang-jarang. Tubuhnya layu, berbalut tulang dengan daging yang sudah tipis.…
View More Jelang Kematian Mbah DayatSepucuk Surat dari Ibu
Aku hanya diam memandangi wajah ibu. Sesekali memijat lengannya yang mulai ringkih. Segelas air di sampingnya tidak diminum sempurna. Semilir angin yang masuk lewat celah…
View More Sepucuk Surat dari IbuKarangan Muridku
Aku membaca buku tugas anakku dengan cermat. Aku membuang napas, berat. Bu Ani, guru pelajaran mengarang anakku itu, memandangku. Pagi itu, Bu Ani memanggilku untuk…
View More Karangan MuridkuJumat Berkah
Wajah Soema tampak sekelabu langit Jakarta. Hingga sesiang itu, ia masih duduk termangu sambil merutuki dagangannya yang teronggok sepi. Padahal, di mulut gang itu, di…
View More Jumat BerkahPesan Suara Ibu
Ibu membuatku risih. Aku baru memakai ponselku dan dia terus menanyakan apa ada pesan masuk untuknya? Aku baru balik dari pesantren untuk liburan Ramadan. Selama…
View More Pesan Suara IbuPenjual Es Krim dan Gadis Berkerudung Merah
Tanyakan hatinya tatkala ia pergi dan datang kembali, adakah keindahannya dirundung celaan? Dia lelaki muda penjual es krim. Entah dengan keberanian apa dia mengumpulkan uang…
View More Penjual Es Krim dan Gadis Berkerudung MerahAnak Kucing
Tetangga bilang ini sebuah kutukan. Tetapi kataku ini adalah takdir. *** Barangkali tidak ada perempuan yang lebih gila dari Ratri. Ketika perempuan lain mengidam penganan…
View More Anak KucingEmak, Nasi Goreng Bawang, dan Sekelebat Ingatannya
“Buat apa kalian berkumpul, mau minta warisan? Kalian ‘kan tahu, Emak tak punya apa-apa.” Kedua bola mata Emak berkaca-kaca. Ada samudera bening menggantung di sudut…
View More Emak, Nasi Goreng Bawang, dan Sekelebat IngatannyaMak Irah Ingin Pulang
Mak Irah mengibas-ngibaskan kalender bekas agar udara dapat mengangini wajah dan lehernya. Keringat mengalir di sekujur tubuh. Tangan Mak Irah satu lagi menarik ulur kerah…
View More Mak Irah Ingin Pulang