Tentang Kontroversi Tafsir-tafsir al-Razi

30 views

Imam Fakhr al-Din al-Razi adalah seorang mufassir dan filsuf terkemuka pada abad ke-12. Ia dikenal dengan pemikirannya yang mendalam mengenai teologi dan tafsir. Karya-karyanya, terutama Al-Tafsir al-Kabir dan Al-Mahsul, tidak hanya memperkaya khazanah keilmuan dan  pengetahuan Islam, tetapi juga menimbulkan berbagai kontroversi.

Fakhruddin al-Razi dalam tafsirnya memang menempuh jalan berbeda dengan para pendahulunya. Yang dilakukannya seperti sebuah transformasi tafsir. Karena, dalam tafsirnya, al-Razi kerap  menggabungkan hal yang bersifat kalam dengan filsafat dan mantik. (Abd al-Fattah Lasyin. [t.t.]. Balagah AlQur’an fi Asar Al-Qadhi ‘Abd Al-Jabbar. Cairo: Matba’ah Dar al-Qur’an. hlm. 727).

Advertisements

Pandangannya yang sangat kritis terhadap beberapa aspek dari dogma Islam, seperti akidah, keadilan Tuhan, dan otoritas hadis, sering dianggap radikal oleh kalangan tradisionalis. Tidak sedikit argumen dan komentarnya yang oleh tidak dipahami dengan tepat oleh masyarakat kebanyakan. Karena itu, karya tafsirnya kadang dianggap bertentangan dengan pandangan mainstream.

Imam Al-Razi memang dikenal karena pendekatan rasionalnya dalam teologi. Salah satu pandangannya yang paling kontroversial adalah analisisnya tentang hubungan antara iman dan amal.

Dalam Al-Tafsir al-Kabir, Al-Razi berargumen bahwa iman dan amal tidak selalu harus berjalan bersamaan dalam setiap kasus. Ia menulis: “Iman dan amal bukanlah dua hal yang selalu terikat secara langsung. Terkadang seseorang mungkin memiliki iman tanpa amal, dan amal tanpa iman, terutama dalam kasus-kasus yang melibatkan keberadaan Tuhan dan kesadaran manusia terhadap-Nya.” (Al-Razi, Al-Tafsir al-Kabir, Jilid 5, hal. 123).

Pandangan ini bertentangan dengan banyak pandangan tradisional yang menganggap iman dan amal sebagai dua aspek yang tidak terpisahkan. Al-Razi berpendapat bahwa iman yang benar mungkin ada tanpa amal, terutama dalam konteks pengetahuan dan pemahaman tentang Tuhan.

Dalam Al-Tafsir al-Kabir, Al-Razi juga membahas masalah keadilan Tuhan dengan cara yang memicu perdebatan. Ia mempertanyakan pandangan bahwa segala sesuatu yang terjadi adalah bentuk keadilan Tuhan.

Halaman: First 1 2 3 Next → Last Show All

Tinggalkan Balasan