Adakah yang Menyanyikanmu di Atas Kuburmu?

111 views

“Sebenarnya, Nur dan aku tak memiliki hubungan lebih dari teman. Kami hanya teman baik, cukup baik, sejak beberapa tahun silam. Sampai, Nur tak pernah membalas pesanku lagi.”

***

Advertisements

Pagi itu, Afif membangunkanku saat tengah tertidur pulas. Tangan kanannya yang menepok-nepok pipiku sontak membuatku terkejut. Apa pula yang membuatnya membangunkanku sepagi ini?

“Fa! Fa! Bangun, Fa!” panggilnya setengah berteriak.

“Apaan, Fif! Ah, jangan ngaco di rumahku!” gerutuku setengah tak sadar karena masih sangat mengantuk.

“Fa! Nur, Fa! Nur meninggal dunia,” kalimat yang keluar dari mulutnya itu membuatku terperanjat dan segera mengambil posisi duduk.

Saat sudah membuka mata lebar-lebar, kulihat Afif berjongkok di depanku sambil menyodorkan ponselnya. Tanpa pikir panjang, aku meraih ponsel itu dan memperhatikan layarnya dengan saksama. Dalam ponsel tersebut kulihat story Whatsap milik Nur yang menampilkan fotonya saat masih SMP. Yang membuatku semakin terkejut adalah caption di bawahnya tertulis “Innalillahi Wai Innailaihi Raji’un”.

“Fif, ini bercanda, kan?” tanyaku pada Afif memastikan.

“Aku benar-benar sudah memastikannya, Fa,” jawab Afif dengan nada suara sedikit gemetar.

Cahaya Matahari yang menyusup lewat jendela sedikit demi sedikit menerpa wajahku yang masih kusut. Ketika itu, kami sama-sama terdiam. Suara kokok ayam jantan milik tetangga terdengar nyaring di depan rumah. Suara kumbang yang menyedot sari bunga di dekat jendela kamar juga terdengar jelas.

“Story ini,” ujar Afif kemudian, masih dengan nada gemetar, “diposting pukul tiga dini hari. Sekarang sudah pukul tujuh lebih. Sudah lewat empat jam sejak kematiannya. Mungkin sekarang dia akan segera dikebumikan.”

Aku beranjak dari tempat tidur menuju kamar mandi. Kali ini aku sama sekali tak menghiraukan Afif. Tak terdengar suara langkah kakinya mengejarku ke belakang. Mungkin, ia menangis di atas tempat tidurku. Ah, terserahlah.

Halaman: First 1 2 3 ... Next → Last Show All

Tinggalkan Balasan