Tiga Cerpen Pilihan

162 kali dibaca

Inilah saat yang ditunggu-tunggu itu: lomba karya tulis duniasantri bertema “Ekologi Kaum Santri” khusus bidang penulisan cerpen telah diumumkan.

Pengumumannya dilakukan bersamaan dengan malam puncak perayaan Hari Santri 2024 yang diselenggarakan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kota Depok, Jawa Barat, Sabtu (26/10/2024) malam. Karena kebetulan markasnya di Depok, jejaring duniasantri turut terlibat dalam acara tersebut.

Advertisements

Sebagai tuan rumah, Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Depok KH Achmad Solechan menerima kehormatan untuk mengumumkan hasil lomba penulisan dalam rangka ulang tahun ke-5 jejaring duniasantri Agustus lalu.

“Kami, PCNU Depok, mendukung penuh kegiatan-kegiatan duniasantri dalam rangka meningkatkan literasi kaum santri, termasuk dalam lomba penulisan cerpen ini. Dan inilah hasilnya,” ujar Gus Alec, sapaan akrabnya.

Gus Alec kemudian membacakan tiga cerpen pilihan yang ditetapkan oleh kurator yang diketuai Ngatawi Al-Zastrouw dengan anggota Mukhlisin dan Mahwi Air Tawar. Ketiga cerpen tersebut adalah Dilarang Mencuci di Wangan karya Rifqi Iman Salafi, Jeritan di Tengah Tambang karya Bisri Mustofa, dan Di Mana Makam Ninik Mamak Kami karya Boni Chandra.

Rislfqi Iman Salafi merupakan alumnus Pondok Pesantren Al Hikmah 2 Brebes, Jawa Tengah yang bermukim di Jakarta Selatan. Beberapa kali cerpen karya Rifqi dimuat di web duniasantri.co.

Sementara itu, Bisri Mustofa merupakan alumnus dari Pondok Pesantren Gading, Malang, Jawa Timur. Ia termasuk penulis aktif pada tahun-tahun awal duniasantri.co diluncurkan. Puluhan cerpennya sudah dirilis duniasantri.co, dan di antaranya masuk buku kumpulan cerpen yang diterbitkan jejaring duniasantri pada 2020, Dan Sepatu pun Menertawakanku.

Adapun, Boni Chandra tercatat bergabung di web duniasantri Oktober lalu. Cerpen yang diikutkan lomba merupakan karyanya yang pertama yang disubmit ke duniasantri.co. Ia bermukim di Pekanbaru, Riau, dan berasal dari Al-Manar.

Halaman: 1 2 Show All

Tinggalkan Balasan