Ribuan santri Pondok Pesantren Husnul Khotimah Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, akhirnya dipulangkan ke rumah masing-masing secara bertahap. Pemulangan ini dilakukan setelah Pesantren Husnul Khotimah menjadi kluster penyebaran virus Corona dan 405 warga pondok dinyatakan positif Covid-19.
Saat ini, jumlah santri Pondok Pesantren Husnul Khotimah Kuningan mencapai lebih dari 3000 orang. Setelah ditemukannya kasus Covid-19, ribuan santri menjalani tes swab masal. Hasilnya, sebanyak 405 santri dipastikan positif Covid-19 dan 1.065 orang santri berstatus negatif Covid-19. Sekitar 1500 santri belum bisa dipastikan statusnya karena masih harus menunggu hasil tes swab keluar.
Sejak Selasa (6/10/2020), 1.065 orang santri yang negatif Covid-19 mulai dipulangkan secara bertahap. “Kalau kemarin 451 santri sudah dipulangkan. Mereka dipulangkan secara bertahap,” kata Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Kuningan, Indra Bayu, seperti dikutip Okezone.
Pemulangan santri ini dimaksudkan agar mereka tidak terpapar virus Corona di lingkungan pesantren. Sementara itu, yang berstatus positif Covid-19 tetap diisolasi di lingkungan pondok untuk memperoleh perawatan kesehatan.
Indra menjelaskan, 405 orang warga pondok yang terkonfirmasi positif Covid-19 terdiri atas santri, tenaga pengajar, dan pegawai. Mereka masuk ke dalam kategori orang tanpa gejala dan bergejala.
Tak hanya santri di Kuningan. Para santri di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, juga mulai dipulangkan agar tak tertular virus Corona. Saat ini, sebanyak 110 orang dari lingkungan pondok pesantren yang berada di Kecamatan Cihideung, Kota Tasikmalaya, terkonfirmasi positif covid-19. Selain itu, ditemukan lagi satu kasus yang berasal dari pondok pesantren yang berbeda, yakni di Kecamatan Kawalu.
Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya masih terus melakukan penelusuran terhadap lingkungan pesantren. Santri yang dipastikan sehat dan negatif Covid-19 akan dipulangkan lebih dulu ke rumah masing-masing. Dan, kegiatan belajar mengajar di pesantren yang ditemukan kasus positif covid-19 akan dihentikan sementara.
“Untuk sekarang ini masih terus melakukan penelusuran di lingkungan pesantren. Santri yang telah dipastikan sehat dan negatif covid-19 di pesentren yang menjadi klaster tentunya akan dipulangkan ke rumahnya. Jadi, mereka yang sehat kita izinkan pulang setelah melalui proses pemeriksaan,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya Uus Supangat seperti dikutip media indonesia.