Umat dan Siapa Kita

38 views

Umat. Kepada siapa sesunguhnya kata ini menuju. Dan siapa yang diwakili olehnya atau menjadi representasinya.

Pada masa Nabi Muhammad, atau setidaknya hingga masa Khulafa ar Rasyidin, alamat yang dituju oleh kata ini sangat jelas: orang-orang yang beriman atas kenabian dan kerasulan Muhammad. Tapi setelahnya, lebih-lebih pada masa belakangan, ia lebih terbaca sebagai konsep yang abstrak, dan alamat yang dituju oleh kata ini justru kian bercecabang.

Advertisements

Berasal dari Bahasa Arab, ummah, umat ternyata memiliki banyak arti dan maksud yang dituju, termasuk yang tersebut di dalam al-Quran. Dalam bentuk tunggal, al-Quran menyebutnya sebanyak 52 kali, dengan berbagai variasi arti dan maksudnya. Ia bisa berarti “masyarakat” atau “bangsa”. Tapi ada juga yang mengartikannya “menuju”, “menumpu”, atau “meneladani”. Dari akar kata yang sama, ummah bisa berubah menjadi um yang berarti “ibu” dan imam yang berarti “pemimpin”.

Karena itu, Ad-Damighani menyebut, kata umat setidaknya memiliki sembilan arti. Ia bisa berarti kelompok, kaum, generasi lalu, waktu yang panjang, pemimpin, agama (tauhid), umat Islam, orang-orang kafir, dan manusia seluruhnya.

Dalam khasanah keilmuan dan tradisi Islam, kata umat kemudian dipakai untuk menyebut seluruh orang-orang atau komunitas beriman, ummatul mu’minin, yang beriman kepada Allah sebagai Tuhan yang Esa dan kerasulan Muhammad. Sampai di sini alamat yang dirujuk terang-benderang. Tapi, ketika disebut sebagai umat yang satu, ummatul wahidah, ia menjadi konsep yang abstrak, sesuatu yang hanya bisa dibayangkan, diimajinasikan.

Seperti halnya pada soal sistem kenegaraan dan pemerintahan, Nabi Muhammad juga tidak meninggalkan warisan yang baku tentang bagaimana mengelola “sistem keumatan” ini —bahkan menyatukannya sebagai umat yang satu dalam praksis. Sebab, dalam praksis, umat Islam memang tak pernah “satu sebagai kesatuan”. Bahkan, sejak Nabi hijrah dari Mekkah ke Madinah, irisan-irisan atau cecabangnya sudah mulai muncul dengan adanya sebutan kaum Muhajirin dan kaum Anshor.

Halaman: First 1 2 3 Next → Last Show All

Tinggalkan Balasan