Acabis, Tradisi yang Mengabadi

54 views

Tradisi berkunjung ke kiai pada kultur masyarakat madura diabadikan dalam kata “nyabis” atau “acabis”. Secara substansi, acabis adalah kegiatan berkunjung ke rumah seseorang. Namun secara kontekstual, tidak semua kegiatan berkunjung ke rumah seseorang bisa dikatakan sebagai acabis. Karena itu, acabis selalu identik dengan kunjungan kepada seorang kiai.

Meskipun nyabis atau acabis bukanlah bagian dari ritual agama, namun ia berkaitan erat dengan keberagamaan suatu masyarakat. Acabis adalah potret kongkret relasi antara masyarakat dengan ulama. Atau santri dengan kiai.

Advertisements

Relasi ini terus terpelihara dari generasi ke generasi. Relasi yang mengkristal dalam ruang interaksi sosial masyarakat adalah cikal bakal lahirnya patronase agama. Dalam struktur patronase agama, ada garis tebal yang menegaskan hubungan kuat antara patron dengan klien. Patron adalah kiai, sedangkan klien adalah kaum santri atau masyarakat.

Lantas, mengapa tradisi acabis ini masih terus bertahan di tengah-tengah perubahan karakteristik keberagamaan masyarakat? Bukankah dalam konteks fenomena “spiritual marketplace”, pola patronase agama mengalami pergeseran? Bukankah otoritas keagamaan konvensional secara perlahan kian memudar seiring makin besarnya penetrasi otoritas keagamaan populis?

Adanya spiritual marketplace sebagaimana dipopulerkan oleh Wade Clark Roof, memang memiliki gelombang implikasi cukup besar terhadap tatanan kehidupan sosial keagamaan. Satu di antaranya adalah munculnya perubahan religious style kaum muda. Yang dimaksud religious style di sini adalah pola jejaring keberagamaannya.

Sebagaimana sudah jamak diketahui bahwa selama ini secara turun temurun, dalam satu keluarga misalnya, jejaring keberagamaan seseorang diwariskan oleh generasi sebelumnya. Figur ketokohan seorang kiai yang dikagumi seorang bapak akan diwariskan pada anak-anaknya. Pada konteks seperti ini, kelestarian tradisi nyabis ke kiai bisa dimaklumi. Karena, loyalitas generasi tua pada tokoh agama terus dilanjutkan oleh generasi selanjutnya. Begitu seterusya yang terjadi.

Halaman: First 1 2 3 Next → Last Show All

Tinggalkan Balasan