SAJAK TENTANG HUJAN Bila kau berharap kapan hujan mengguyur kakekmu yang uzur akan bertanya pada bintang timur Saat sebutir padi jatuh meluncur dari telapak tangan…
View More MATA PENYAIRKategori: Puisi
KUPU-KUPU BERSAYAP BUNGA
KUPU-KUPU BERSAYAP BUNGA serpihan nada kecapi, berseduh aroma tarian purnama kelopak mentari, senarai teduh kepak sayap senja geriap kupu-kupu surga di derai tawa, menabuh gempita…
View More KUPU-KUPU BERSAYAP BUNGASETANDAN SEPAH PILU BERSILIH
muara memagut rupa, tentang cerah mentari di peluk pagi sepenggal desah kelindan nurani di atas petala langit jingga palu berdiam di bibir telaga, bertanam asih…
View More SETANDAN SEPAH PILU BERSILIHSAJAK UNTUK SEBUAH KOTA
Kau tak dibangun dari batu-batu kali yang arusnya mengalir sampai nanti Kau dibangun dari beton dan besi yang terpancang dalam ke ulu bumi Kau tak…
View More SAJAK UNTUK SEBUAH KOTARERANTING RINDU GELOMBANG AIR MATA
serpihan kisah itu, mentari menari di jejak jantungmu berkas cahaya purnama aurora pelangi di lubuk senja mata langit bersulam senja, surayya riuh seikat air mata…
View More RERANTING RINDU GELOMBANG AIR MATAYANG MENARI BERSAMA ANGIN
YANG MENARI BERSAMA ANGIN —Kepada Gung Kak Untuk apa engkau menari gamelan tak lagi bunyi ketika sunyi hari tanda waktu meniti sepi Malam meremang kau…
View More YANG MENARI BERSAMA ANGINMEMOAR WAKTU
Dengan tangan kiri mengapit sebatang kretek Lelaki berkepala sunyi itu menuliskan memoir: Kepadamu manis-getir yang tak jemu kurindukan Berbicaralah dengan bahasa fetus sebelum ia dilontarkan…
View More MEMOAR WAKTUEKSTASE
Kau merasa terasing, terbanting. Kau merasa sendiri. Harus sendiri. Tapi ke mana harus pergi? Pergi yang membuat diri benar-benar bisa lari ke dalam resepsi sunyi?…
View More EKSTASESEORANG PEJALAN DAN KEGELISAHANNYA
Seorang pejalan merabas belantara sunyi Melewati pahit getir malam, sendiri ia Berdarah-darah, berlari dari kejaran Bayang-bayang kekasih “Sebenarnya adakah tempat sembunyi dari sorot mata…
View More SEORANG PEJALAN DAN KEGELISAHANNYAPUISI UNTUK MANTANKU
“Laila, aku punya puisi untuk mantanku” Seketika itu telingamu memerah. Alismu saling beradu, pun kulit di atasnya mengkerut tak karuan. Kedua bibir yang pernah kulumat…
View More PUISI UNTUK MANTANKU