Chromatica: Moksa melalui Warna

Malam ini, di antara aroma dupa yang menyala pelan, saya membaca kembali katalog lukisan karya Putu Fajar Arcana, Chromatica: Jalan Warna Menuju Moksa. Pada 16-21 Agustus 2025 lalu, Putu Fajar Arcana menggelar pameran tunggal di The Gallery, The Dharmawangsa Jakarta. Pamerannya bertajuk Chromatica.

Putu Fajar Arcana.

Saat membaca kembali katalognya itu, sejenak, saya menutup mata, membiarkan kalimat-kalimatnya menetes seperti warna di atas kanvas. Di antara abu yang turun perlahan, saya mendengar gema lembut: bahwa setiap warna adalah napas yang pernah kita tahan, dan setiap lukisan adalah tubuh yang berusaha menyalakan kembali jiwa.

https://www.instagram.com/jejaringduniasantri/

Konsep warna sebagai napas yang tertahan, dan lukisan sebagai upaya menyalakan kembali jiwa, memiliki resonansi teologis yang mendalam dan universal. Dalam Buddhisme, napas adalah praktik fundamental Anapanasati, pintu gerbang menuju konsentrasi dan pembebasan (Nirwana), di mana ‘warna’ dan ‘rupa’ dipandang sebagai maya (ilusi) atau manifestasi fana dari samsara yang harus ditransendensi.

Halaman: First 1 2 3 ... Next → Last Show All

Tinggalkan Balasan