Ada pemandangan yang tak biasa di sekitaran gedung Makara Art Center Universitas Indonesia (MAC UI) mulai Senin, 22 Agustus 2022, ini. Terlihat, pohon-pohon di depan dan samping pintu masuk gedung MAC UI bersarung. Batang-batang beberapa pohon di situ dililiti sarung melingkar. Mirip-mirip kain poleng yang biasa membalut batang-batang pohon di Bali.
Tak hanya itu pemandangan yang tak biasa itu. Di depan gedung MAC UI itu, di antara pohon-pohon bersarung itu, berdiri anggun “rumah sarung”. Sebuah bangunan berangka bambu, semacam rumah, namun dinding-dinding dan atapnya terbuat dari sarung. Itulah kenapa disebut “rumah sarung”.
Rupanya, pohon-pohoh bersarung dan rumah sarung itu hanya bagian dari rangkaian perhelatan hari jadi yang ketiga jejaring duniasantri. Tepat 17 Agustus 2022 lalu, jejaring duniasantri genap berusia tiga tahun. Dan inilah bagian dari perayaannya.
Sejak Senin, 22 Agustus 2022, rangkaian perhelatan hari jadi ketiga jejaring duniasantri memang sudah dimulai. Yang pertama adalah pameran seni rupa dan instalasi rumah sarung itu. Pohon-pohon yang telah bersarung, dan rumah sarung, itulah nanti pada Sabtu, 27 Agustus 2022 yang menyambut tamu-tamu undangan.
Tetamu lebih dulu akan disapa oleh pohon-pohon yang telah bersarung itu, dan secara simbolik juga akan diarahkan untuk “memasuki rumah sarung” itu. Setelah melintasi rumah sarung, begitu memasuki lobi gedung MAC UI, tetamu akan disambut pameran lukisan tokoh-tokoh pesantren dan instalasi sarung memorabilia.
Ada 13 lukisan tokoh plus masing-masing sarungnya yang dipamerkan. Ke-13 tokoh itu adalah KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, Ibu HJ Sinta Nuriyah Wahid, KH Maimun Zubair alias Mbah Moen, KH Said Aqil Siradj, KH Mustafa Bisri alias Gus Mus, KH Hasyim Muzadi, Menkopolhuman Mahfud MD, Ketua PBNU KH Yahya Cholil Staquf, KH Ahmad Muwafiq alias Gus Muwafiq, Gus Miftah atau Miftah Maulana Habiburrahman, Menteri Agama KH Yaqut Cholil Qoumas alias Gus Yaqut, Ngatawi Al-Zastrow, dan Garin Nugroho.
Seluruh lukisan tokoh-tokoh pesantren yang dipamerkan tersebut merupakan karya pelukis Kaisar Nuno. Lukisan tersebut memang dibuat khusus untuk menyambut hari jadi jejaring duniasantri. “Tapi ilhamnya datang dari langit,” kata Kaisar Nuno sembari terkekeh. Bukan sekadar dipamerkan, lukisan tokoh-tokoh tersebut juga akan dilelang.
Pameran seni rupa dan instalani ini akan berlangsung sampai dengan Sabtu, 27 Agustus 2022, saat puncak perhelatan hari jadi jejaring duniasantri, saat digelar pertunjukan “Monolog Negeri Sarung”. Untuk saat ini, sampai dengan Sabtu depan, yang baru bisa dinikmati memang pohon-pohon yang bersarung itu, rumah sarung itu, dan pameran lukisan tokoh-tokoh pesantren.
Tentu memerlukan sarung yang tidak sedikit. Lebih jauh, ternyata sarung menjadi prasasti sejarah dalam membangun literasi bangsa tanpa batas. Horas!
Sukses selalu duniasantri