Dari Pojok Muktamar NU

9 views

Seorang anak kecil, mungkin usianya 5-6 tahunan, berjongkok di tikungan jalan, terjepit di antara kaki-kaki kerumunan orang yang berdiri berdempetan. Di belakangnya ada sang ayah yang berdiri menjaganya. Tapi, pandangan mata anak kecil itu terhalang oleh kaki-kaki orang-orang yang berbaris membuat pagar betis.

Tak lama berselang, seseorang datang mendekat, mencolek bahu orang yang menjadi bagian dari pagar betis itu. “Kakimu menghalangi pandangan anak kecil itu,” katanya berbisik.

Advertisements

Yang dicolek kemudian merenggangkan kakinya sehingga sebagai bagian dari barisan pagar betis ia tak lagi berdiri dengan sikap sempurna. Tapi, melalui celah kakinya itu, si anak dapat melihat jauh ke depan, ke iring-iringan mobil yang akan melintasi tikungan jalan itu. Si anak tersenyum ketika akhirnya mobil yang ditunggu-tunggu itu lewat di depan matanya, yang ia lihat dari celah kaki yang merenggang itu.

“Pakde… Pakde…!” teriaknya dengan senyum sumringah.

“Kamu bisa melihat mobil Pakde ya?” tanya bapaknya dari belakang.

“Ya, Pak.”

***

Pakde yang diteriaki anak kecil itu tak lain adalah Joko Widodo, alias Jokowi, Presiden Republik Indonesia. Ketika itu, Rabu 23 Desember 2021, Jokowi baru saja membuka Muktamar ke-34 Nahdlatul Ulama (NU) di Pondok Pesantren Darussaadah Lampung Tengah, Lampung. Siang itu, di bawah sengatan matahari, iring-iringan mobilnya melintasi jalanan yang agak becek karena hujan hari sebelumnya.

Ribuan muktamirin, warga nahdliyin yang hadir di arena Muktamar, ingin ikut menjadi saksi hari bersejarah itu. Termasuk si anak kecil itu, yang bahagia meskipun sekadar bisa melihat mobil yang membawa Jokowi melintas dari celah kaki anggota Banser yang menjadi pagar betis di sepanjang jalan. Ya, bukan Paspampres yang mengamankan jalanan di arena Muktamar itu, melainkan pasukan Banser NU.

Dari pojok tikungan jalan itu kita bisa merasakan “alam bawah sadar” muktamar-muktamar NU: selalu ada tempat, selalu memberi tempat, kepada siapa saja.

Halaman: First 1 2 3 Next → Last Show All

2 Replies to “Dari Pojok Muktamar NU”

Tinggalkan Balasan